BEIJING (Realita)-Rangkaian agenda kunjungan Walikota Sutiaji di Beijing RRT terus berlanjut. Kali ini orang nomor satu di Kota Malang itu kembali bertemu Duta Besar Republik Indonesia untuk RRT Djauhari Oratmangun di Wisma Kedutaan Besar pada Minggu (11/6/2023) siang waktu setempat.
Pada agenda pertemuan kali ini, Djauhari Oratmangun mengundang para pengusaha di Beijing untuk bertemu Walikota Sutiaji. Pertemuan yang difasilitasi pihak Kedubes ini dikemas santai dan membahas topik perkembangan ekonomi kreatif baik di Kota Beijing dan juga Kota Malang.
Baca juga: Dukung Kemajuan Produksi Raket di Sukun, Pj Wali Kota Malang Selurkan Dua Alat Produksi
Sebagaimana diketahui, perkembangan ekonomi kreatif Kota Malang di era kepemimpinan Sutiaji patut diacungi jempol. Berbagai karya komunitas bahkan sudah menyentuh pasar kreatif di tingkat dunia, belum lagi dengan adanya MCC (Malang Creative Center) semakin memberikan ruang bagi perkembangan ekonomi kreatif Di Kota Malang. Atas upayanya ini, Sutiaji menerima beberapa penghargaan terkait dengan ekonomi kreatif. Obsesinya membawa ekonomi kreatif Kota Malang lewat tagline 'Malang Mendunia' diakui mampu memberikan dampak yang luar biasa di beberapa sektor. Sutiaji dianggap mampu mendorong peluang percepatan digitalisasi di era pandemi yang lalu.
Dalam kegiatan tersebut, Sutiaji menceritakan aktualisasi dan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Mulai dari awal perkembangan saat dirinya menjabat sebagai Walikota Malang, kebijakan ekonomi kreatif, tantangan digitalisasi di era pandemi sampai pada lahirnya MCC yang menjadi wadah inkubasi bagi kreator-kreator di Kota Malang. "17 sub sektor ekonomi kreatif berhasil diakomodir semua dan pertumbuhannya sangat signifikan. Hal ini terjadi karena di Kota Malang memiliki potensi dan banyak startup. Ke depannya sektor ekonomi kreatif menjadi masa depan ekonomi Kota Malang," ungkapnya.
Baca juga: Ranperda Kota Layak Anak Disetujui DPRD Kota Malang dan Disahkan Jadi Perda Kota Malang
Menurutnya kesempatan ini menjadi ajang belajar dan memperkaya literasi dirinya, sehingga memberikan khasanah-khasanah baru sebagai penentuan kebijakan. Perkembangan digitalisasi di Negeri Tirai Bambu ini sangat luar biasa. Salah satu dampak positif pandemi yaitu percepatan digitalisasi yang mengharuskan adanya proses adaptasi baru. Karena itu dirinya tidak sungkan untuk menggali hal-hal baru, utamanya keterlibatan pihak swasta dalam mendukung kebijakan ekonomi kreatif.
"Hari ini saya bertemu pak Djauhari. Agendanya penjajakan investasi di bidang lain. Kemarin kan sudah ada infrastruktur, pengelolaan persampahan, sekarang kami coba push lagi. Mudah-mudahan ada bidang lain yang bisa di optimalkan untuk investasi dan tadi kebetulan kita banyak diskusi tentang ekonomi kreatif", terang Sutiaji.
Baca juga: DPRD, Pj Wali Kota, Seluruh OPD hingga Forkopimda Kota Malang Teken Pakta Integritas Anti Korupsi
Baginya ini adalah kesempatan untuk belajar, apalagi perkembangan ekonomi kreatif kita juga sangat bagus. "Jadi literasi buat kami, karena ya kita tahu, Tiongkok ini benar-benar punya potensi yang luar biasa. Sumberdaya yang luar biasa, apalagi perkembangan digitalisasinya, tanpa itu semua nggak mungkin punya hegemoni yang kuat, karena itu saya ingin banyak belajar dan menggali literasi-literasi baru," jelasnya.
Atas promosi yang dilakukan tentang produk lokal Kota Malang mendapatkan respon positif. " _InsyaAllah_, Juli nanti mereka (pengusaha Beijing) akan berkunjung ke Kota Malang dan melihat langsung aktivitas teman-teman kreator dan start up di Kota Malang," tutup Sutiaji. yan/adv
Editor : Redaksi