MADIUN (Realita) – Kota Madiun lagi-lagi menjadi jujugan studi tiru daerah lain. Kali ini, Walikota Blitar, Santoso bersama Sekda, asisten, dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) berkunjung ke Kota Madiun, Rabu (5/7/2023).
Kunjungan ini, diterima langsung oleh Walikota Madiun, Maidi. Pada kesempatan itu, Maidi mengaku welcome kepada daerah lain yang ingin studi tiru ke kota pendekar. Menurutnya studi tiru tersebut sebagai ajang tukar pengalaman dan sharing ilmu untuk kemajuan daerah.
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
“Kita sama-sama studi tiru, mana yang lebih unggul, yang punya inovasi termasuk Kota Blitar ini. Tukan pengalaman ini akan membawa kemajuan kota kita masing-masing,” katanya.
Hal yang positif di Kota Blitar maupun daerah lainnya, lanjut Maidi, juga akan diterapkan di Kota Madiun. Studi tiru ini, semata merupakan upaya untuk memajukan daerah, demi kesejahteraan masyarakat.
“Jadi yang ada di Blitar saya bawa kesini, yang ada disini dibawa ke Blitar. Harapannya ini akan bermanfaat bagi masyarakat di kota kita masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu Walikota Blitar, Santoso mengkui jika penataan Kota Madiun luar biasa. Bahkan, prestasi yang selama ini diraih Pemkot Madiun dibawah kepemimpinan Maidi, benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Karenanya ia membawa semua jajarannya untuk mendengar secara langsung kiat-kiat yang disampaikan Walikota Madiun, Maidi dan selanjutnya bakal diadopsi di Kota Blitar.
“Saya melihat luar biasa prestasi yang diraih Kota Madiun di tingkat regional, nasional bahkan internasional. Termasuk dari berbagai pengembangan konsep smart city yang ada ini mangnetnya sangat luar biasa,” akunya.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
“Karena itu apa yang bisa kita contoh dari Kota Madiun, Insya Allah kita bawa ke Blitar, kita akan mengembangkan tapi disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing. karena potensi dan kemampuan setiap daerah sangat berbeda,” tambahnya.
Santoso menjelaskan, studi tiru yang dilakukan tidak hanya terkait fisik, tetapi juga non fisik. Sebab, secara geografis, Kota Madiun dan Kota Blitar hampir sama. Yakni sama-sama memiliki tiga kecamatan, dan luas wilayahnya pun hampir sama.
“Cuma yang beda prestasinya saja karena kita masih jauh ketinggalan. Makanya kita belajar, dan kita kesini lokusnya bukan kaleng-kaleng. Karena kalau kita berkunjung ke daerah yang tidak ada perkembangannya, atau di bawah Kota Blitar ya percuma,” tuturnya.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Santoso pun mengapresiasi Kota Madiun di bawah kepimpinan Maidi. Termasuk pengembangan sektor wisata, penataan SDM, pengelolaan sampah, hingga pengembangan master plan tata kota. Karena itu banyak hal yang ia pelajari dari Kota Madiun, untuk dikembangkan di Kota Blitar.
“Banyak hal yang bisa kita pelajari dari Kota Madiun. Harapan saya kepala OPD Kota Blitar mendengar secara langsung sehingga bisa tergugah untuk berinovasi mengembangkan kemampuan, agar Kota Blitar lebih maju lagi,” tandasnya. adv
Editor : Redaksi