Komisi VI DPR RI: Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik PLN Perlu Dukungan

realita.co
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN dalam menjalankan transisi energi untuk mewujudkan NZE 2060 pada rapat dengar pendapat dengan Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR RI Rabu, (12/7).

JAKARTA (Realita)- Panitia Kerja (Panja) Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR RI mendukung upaya PT PLN (Persero) dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Langkah besar ini perlu mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholder.

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menilai, dalam mendorong penetrasi kendaraan listrik di Indonesia, PLN tak bisa sendiri. Upaya PLN dalam memasifkan infrastruktur kendaraan listrik hingga menebar insentif untuk masyarakat perlu mendapatkan dukungan lewat iklim investasi maupun kebijakan yang mendorong penuh peralihan kendaraan ini.

Baca juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040

"Kalau PLN hanya berbicara sepihak saya kira ini akan berjalan sendiri. Tidak akan pernah sampai kepada target, kalau kemudian target-target yang ingin dicapai oleh PLN tidak didukung oleh sektor-sektor lainnya, ungkapkan, supaya kami juga bisa kemudian menyampaikan ini ke pihak lain," ujar Herman saat rapat dengar pendapat (RDP) Panja Transisi Energi ke Listrik Rabu, (12/7).

Senada dengan Herman, Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengharapkan kontribusi lebih PLN dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya di sisi hulu tetapi juga hilir. Kedepan, Deddy optimis bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang dan justru bisa menjadi peluang bisnis baru.

"Ada bisnis-bisnis turunan dari yang sekarang sedang berkembang dan akan menjadi _trend_ terus kedepan, misalnya soal bisnis _electric vehicle_ di mana PLN (bisa) memiliki peran (lebih), katakanlah _battery provider_, tempat _charger_," ujar Deddy.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya, PLN bermitra dengan banyak pihak baik produsen kendaraan listrik maupun pabrikasi serta bengkel konversi.

Baca juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi

"Dukungan PLN telah menciptakan ekosistem yang matang guna mengakselerasi transformasi sektor transportasi dari yang berbasis impor energi fosil menuju berbasis domestik mennggunakan daya listrik yang juga langsung berkontribusi pada pengurangan emisi," ujar Darmawan.

PLN telah menyiapkan ekosistem yang komplit dari hulu ke hilir. Dari sisi hulu, PLN memastikan pasokan listrik yang andal dan cukup. Sedangkan di sisi _mid-stream_, PLN telah mengoperasikan 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) 1.401 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

"Bagi para pelanggan yang baru membeli kendaraan listrik kami juga langsung siapkan layanan _home charging_ sehingga bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan pengisian daya di rumah," ujar Darmawan.

Baca juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada

Sudah ada lebih dari 1.700 pelanggan PLN yang menjadi pelanggan _home charging_. Hingga Juni 2023, jumlah transaksi pengisian daya kendaraan listrik sudah lebih dari 73 ribu transaksi.

Untuk pelanggan, PLN juga sudah membuat platform _Electric Vehicle Digital System_ (EVDS). Lewat platform yang terintegrasi dengan PLN Mobile ini, pelanggan bisa menemukan seluruh kebutuhan listrik dan kendaraan listriknya.

PLN juga memberikan berbagai insentif seperti diskon tarif listrik untuk pengisian daya di rumah dari pukul 23.00 - 05.00 sebesar 30%. PLN juga intensif melakukan banyak promo tambah daya listrik bagi masyarakat, sehingga tak perlu khawatir listrik rumahnya tidak cukup untuk memiliki kendaraan listrik.pln

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru