PENAMPANG- Seorang guru/pengasuh wanita terekam berkelakuan kejam terhadap seorang anak lelaki berusia empat tahun di sebuah Taman Asuhan Kanak-kanak (TASKA)- di Indonesia TK-di Jalan Kampung Seronok Nosoob, Penampang-Malaysia.
Baca juga: Viral Seorang Guru Pukul Siswanya, Disdik Lamongan Bakal Sanksi Tegas
Dalam sebuah video yang viral dan tersebar di media sosial terlihat perbuatan wanita tersebut menendang, menampar, menarik rambut serta memukul menggunakan penggaris di bagian muka dan kepala korban.
Ayah korban yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, dia sendiri tidak sanggup melihat rekaman video yang memperlihatkan anaknya ditendang, ditampar dan dipukul dengan penggaris berulang-kali.
"Saya sendiri tidak sanggup lihat rekaman video anak ditendang dan ditampar di bagian muka dan kepala. Ibu bapak mana tidak sedih anak diperlakukan sedemikian.
"Malah, lebih memilukan ketika hendak makan, anak saya masih terus ditampar dan dipukul dengan penggaris berkali-kali," katanya marah.
Saat menceritakan kejadian itu, beliau berkata, sudah dua kali anaknya menjadi korban penganiayaan sejak bersekolah di TASKA mulai Maret lalu.
Dia mengatakan kejadian pertama terjadi dua minggu lalu setelah istrinya melihat memar di tangan putranya segera setelah dia menjemput anak saya dari TASKA.
"Pada mulanya anak saya mengatakan dia dipukul oleh guru (pengasuh), namun mengubah dengan mengatakan kawan-kawannya yang pukul.
"Tetapi, seminggu kemudian isteri melihat luka lebam lain di bagian dada anak. Lalu kami mempertanyakan hal tersebut kepada pihak TASKA, mereka hanya memberikan jawaban bahwa itu adalah hal biasa karena kemungkinan anak kami diduga berkelahi dengan teman-temannya," katanya.
Beliau berkata, mereka menerima jawaban itu dan mengantar anak seperti biasa ke TASKA. Sampai akhirnya anak mereka mengadu sakit di bagian kepala.
"Semalam, sepulang menjemput anak kami di TASKA itu istri saya mengusap ubun-ubun sebelum kemudian anak mengadu sakit di bagian kepala.
"Istri saya memeriksa bagian itu dan terkejut karena terdapat luka di kepala, saya terus bertanya kepada pihak TASKA, namun mereka tiada jawaban mengenai luka itu," katanya.
Bagaimanapun, katanya, dia yang tidak dapat bersabar lalu meminta pihak TASKA untuk memeriksa CCTV. Sampai pada akhirnya mereka melihat rekaman anaknya dianiaya dengan kejam ditampar, ditendang dan dipukul.
“Saya kemudian melapor ke Polsek Tanjung Aru untuk ditindaklanjuti karena hal ini tidak bisa dibiarkan terjadi agar anak-anak yang dikirim ke TAKSA tidak mengalami nasib yang sama lagi.
“Saya berharap aparat bisa melakukan investigasi dan menindak TASKA ini.
"Putra saya saat ini sedang mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Queen Elizabeth (HQE) untuk mengidentifikasi luka yang diderita akibat tindakan kejam pengasuh tersebut," katanya.
Menyusul rekaman penganiayaan anak di TASKA yang viral di media sosial, tersebar juga rekaman lain yang menunjukkan tindakan orang tua korban anak yang menganiaya pengasuh TASKA.
Polisi juga membuka berkas penyidikan sesuai Pasal 323 KUHP.
Sementara itu, dalam keterangan yang dikeluarkan Kapolres Kota Kinabalu AKBP Mohd Zaidi Abdullah kemarin, dikabarkan pihaknya telah menerima tiga laporan kasus terkait kejadian tersebut.
Dia mengatakan, satu laporan dibuat oleh ayah dari anak yang terlibat sementara dua lainnya diterima dari pekerja penitipan anak dan seorang pengasuh berusia 27 tahun yang mengaku telah dianiaya.
Pagi ini, pengasuh perempuan berusia 27 tahun itu ditangkap polisi dan ditahan selama tujuh hari untuk penyelidikan lebih lanjut.
Perempuan itu ditahan hingga 17 Agustus mendatang setelah izin penahanan dikeluarkan oleh Magistrate Stephanie Sherron Abbie di Pengadilan Negeri Kota Kinabalu.
Baca juga: Viral! Oknum Guru SMPN 6 Banyuasin Paksa Siswa Hisap Rokok, Pihak Sekolah Benarkan Peristiwa
Editor : Redaksi