MADIUN (Realita) - Pemkot Madiun punya cara unik menggalakkan kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Salah satunya dengan cara mengajak anak-anak menangkap, memasak, hingga memakan ikan di kolam milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, Rabu (6/9/2023).
Wali Kota Madiun, Maidi didampingi Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) dan Anak Stunting Kota Madiun, Yuni Setyowati Maidi, Sekda, dan para kepala OPD tak segan-segan turun langsung ke kolam dan mengajak anak-anak menangkap ikan nila. Usai seluruh ikan yang ada di kolam berhasil ditangkap, langsung dimasak dan dimakan bersama-sama.
Baca juga: Pemkot Madiun Siagakan Satlinmas Jelang Pilkada 2024
‘’Anak-anak kami ajak untuk semakin gemar makan ikan. Pola-pola seperti ini rutin dilakukan agar anak menjadi tuman (ketagihan, red) makan ikan,’’ kata Maidi.
Menurutnya, pemberian konsumsi ikan pada anak-anak dapat membantu perkembangan otak dan sistem saraf karena memiliki kandungan protein tinggi. Tak pelak, banyak makan ikan bisa meningkatkan nutrisi dan kecerdasan anak-anak. Karena itu, gerakan makan ikan perlu digalakkan sebagai upaya mendukung program pemerintah.
‘’Selain mengajak, kami juga sediakan program ikan gratis bagi anak-anak di DKPP. Kami berharap generasi ke depan sehat dan pintar karena sejak dini gemar makan ikan,’’ ucapnya.
Di sisi lain, Maidi telah menginstruksikan OPD terkait untuk getol mensosialisasikan pentingnya makan ikan secara masif kepada masyarakat. Pun, menyusun formula yang dituangkan dalam program pemenuhan gizi bagi anak. Khususnya anak yang mengalami permasalahan gizi kronis alias stunting.
Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
‘’Kalau anak-anak kekurangan protein, kecerdasannya akan kurang. Maka dari itu, pola-pola pemenuhan gizi terbaik harus dilakukan,’’ tutur mantan Sekda Kota Madiun itu.
Apalagi, lanjut Maidi, saat ini pemkot tengah getol berupaya menekan angka prevalensi stunting. Itu sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3/2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Salah satunya, percepatan penurunan stunting. Bahkan, Presiden Joko Widodo mematok target maksimal angka prevalensi sunting harus di bawah 14 persen pada 2024.
‘’Saat ini prevalensi stunting Kota Madiun di angka 9,7 persen. Jauh di bawah target Presiden. Tapi, kami terus berkomitmen menekan angka stunting,’’ tegas Maidi.
Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Orang nomer satu di Kota Pendekar ini mengaku belum lega dengan capaian prevalensi stunting saat ini. Dari 9,7 persen, artinya masih ada sekitar 400 anak stunting di kota ini. Anak-anak tersebut berpotensi mengalami gangguan keterlambatan perkembangan otak dengan jangka panjang. Sehingga, mempengaruhi kemampuan belajar anak.
‘’Target prevalensi stunting bisa turun lagi di angka 6 persen tahun ini,’’ sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga memberikan sertifikat halal kepada sembilan pelaku usaha di Kota Madiun.adv
Editor : Redaksi