MADIUN (Realita) – Kontastasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Madiun masih lama. Namun, beberapa elit politik di Kota Madiun sudah mulai lirak-lirik.
Terbaru, foto pertemuan antara Wali Kota Madiun, Maidi dan Harryadin Mahardika di Ngrowo Bening Edu Park menyebar melalui pesan Whatsapp. Terlihat kemesraan antara keduanya. Padahal jika mengaca pada Pilwakot 2018 lalu, Mahardika merupakan rival Maidi.
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
“Ya itu silaturahmi biasa. Kebetulan saya punya beberapa usaha termasuk kambing perah, pak Wali juga ingin mengadopsi itu,” kata Mahardika menanggapi foto pertemuannya dengan Maidi, Minggu (24/9/2023).
Dalam pertemuan beberapa waktu lalu itu, lanjut Mahardika, keduanya lebih banyak membicarakan tentang gagasan dalam memajukan Kota Madiun kedepannya.
“Pak Wali juga menyampaikan bahwa banyak visi beliau yang belum selesai. Juga ingin minta pendapat dan saran, ya kita berikan saran. Jadi masih sebatas tukar pikiran saja,” ujarnya.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Lantas, apakah pertemuan ini merupakan sinyal untuk mendukung Maidi macung Pilwalkot 2024? Atau malah dirinya berminat digadeng sebagai pasangan Wakil Walikota? Disingging mengenai pertanyaan tersebut, Mahardika mengaku semuanya diserahkan pada yang diatas. Bahkan, ia mengakui bahwa komunikasi antara dirinya dengan Maidi terjalin cukup lancar.
“Mohon doanya saja. Apapun kan masih sifatnya semua tergantung pada yang diatas. Tetapi Alhamdulillah komunikasi dengan pak Wali itu makin lancar, semakin terjalin,” tuturnya.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Sekedar untuk diketahui, kala itu Mahardika berpasangan dengan Arief Rahman maju Pilwalkot 2018. Pasangan jalur independen ini menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 35.352 suara. Sementara Maidi-Inda Raya diposisi pertama memperoleh 39.465 suara. Sedangkan pasangan dengan urutan perolehan suara ketiga sebanyak 27.610 suara, yakni Yusuf Rohana-Bambang Wayudi.
Suhu politik saat Pilwalkot 2018 lalu juga sempat memanas. Lantaran pasangan Mahardika-Arif Rahman mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tetapi oleh MK ditolak karena dinilai tidak dapat diterima. adi
Editor : Redaksi