MADIUN (Realita) - Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) Front Ketuhanan Yang Maha Esa (FKYME) menyerahkan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah (RSLHS) kepada Agung Prasetyo warga Jalan Kelapa Sari, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (30/10/2023).
Penyerahan rumah permanen layak huni ini bebarengan dengan momentum hari Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Baca juga: Pernah Ditempati Kate Beckinsale, Rumah Laku Dijual Rp 67 M
Ketua DPD OPSHID FKYME Madiun, Ari Hermawan mengatakan, secara keseluruhan se-Indonesia, OPSHID menyerahkan 66 unit RSLHS kepada masyarakat, dan salah satunya berada di Kota Madiun. Menurutnya, warga yang berhak mendapatkan rumah, bukan dilihat dari latar belakang agama maupun budaya, tetapi memang benar-benar yang membutuhkan. Pun, warga penerima rumah tidak dipungut biaya alias gratis.
“Kita serahkan 100 persen secara gratis. Penerima rumah ini ada juga non muslim. Yang kita lihat kriterianya, bukan basic dari latar belakang agama maupun budayanya,” katanya.
Ari menambahkan, seluruh biaya pembangunan ditanggung secara swadaya dan mandiri oleh anggota OPSHID FKYME Madiun bersama Jama’ah Thoriqoh Shiddiqiyyah Madiun. Selain itu, juga ditunjang dari perusahaan dilingkup Shiddiqiyyah yang bergerak di bidang tembakau, yakni PT. Sehat Tentrem Jaya Lestari pimpinan OPSHID FKYME, M. Subchi Azal Tsani. Penyerahan RSLHS merupakan langkah untuk membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
“Target kedepan, setiap tahun ada peningkatan pembangunan RSLHS. Estimasi biaya yang kita kumpulkan sekitar Rp 120 juta dari kontribusi teman-teman Pemuda Shiddiqiyyah dan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah diwilayah Kota dan Kabupaten Madiun,” jelasnya.
Baca juga: Wali Kota Eri Bakar Semangat Pemuda Surabaya di The Leader 2045
Dulu Dari Tanah, Sekarang Permanen
RAUT muka bahagia bercampur haru dirasakan Agung Prasetyo penerima RSLHS di Jalan Kelapa Sari, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur. Betapa tidak, bapak tiga anak ini tidak menyangka bisa memiliki rumah permanen.
Agung mengaku, dulu rumah yang ditinggalinya hanyalah berbahan tanah liat dan bata merah. Memasuki musim penghujan, atap yang sudah berumur puluhan tahun terjadi kebocoran disana-sini. Bahkan, kondisinya reyot. Agung hanya bisa pasrah lantaran hasil pekerjaanya sehari-hari sebagai tukang cuci motor disamping rumah, cuma cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Wali Kota Eri Minta Pemuda Surabaya Selalu Mewarnai Setiap Gerakan Pemkot
“Alhamdulillah senang dan bersyukur sekali. Dulu kondisinya sangat jauh, sekarang bangunan permanen dan pakai semen. Kalau dulu kan tembok juga masih tanah, dan reyot,” katanya.
Dengan kondisi rumahnya sekarang, Agung berterimakasih kepada seluruh warga Thoriqoh Shiddiqiyyah. Ia pun mendoakan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah diberikan kesehatan serta dapat melestarikan program sosialnya.
“Harapan selanjutnya secara pribadi dapat meningkatkan ekonomi, dan untuk yang menyantuni diberikan kesehatan, dan tetap berkembangan lestari dalam bidang sosial,” tuturnya. adi
Editor : Redaksi