MOJOKERTO - Sutrisno, warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, tewas di tangan anak kandungnya sendiri.
Pria yang berusia sekitar 70 tahun itu dibunuh putrinya sendiri yang diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: Minta Uang Rp 300 Ribu Tapi Tak Diberi, Anak Bunuh Ayah Kandungnya
Pelaku tragedi ayah dibunuh putri kandung tersebut adalah SNA (36).
Ia tega menganiaya ayahnya, dengan memukul kepala korban menggunakan kursi plastik.
Pukulan itu, mengakibatkan korban jatuh tersungkur dalam kondisi kepala membentur meja, dan meninggal dunia.
Kapolsek Magersari, Kompol Roy Aquary Prawirosastro menjelaskan, penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Pelaku adalah anak kandung dari korban, yang bersangkutan memukul bapak kandungnya dengan kursi plastik warna biru. Korban usia di atas 60 tahun terjatuh, diduga kepala membentur meja atau lemari, sementara kita masih dalami," bebernya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (30/11/2023)
Kompol Roy Aquary Prawirosastro menjelaskan, dari keterangan para saksi, mereka melihat korban dan pelaku sempat bertengkar di samping rumah.
Korban dipukul pelaku berkali-kali hingga terjatuh mengenai meja di ruang tamu.
"Lokasi pemukulan dari samping rumah ke dalam. Korban ditemukan di dalam kamar kondisinya meninggal," jelasnya.
Polisi mengamankan pelaku penganiayaan ke Satreskrim Polresta Mojokerto.
Baca juga: Usai Nyabu, Pengangguran Tusuk Ayahnya hingga Tewas
"Pelaku sudah diamankan ke Satreskrim Polres Mojokerto Kota, kita masih mendalami," ucap Kompol Roy Aquary Prawirosastro.
Tim Inafis melakukan identifikasi terhadap jasad korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian pembunuhan.
Petugas PMI Kota Mojokerto tampak mengevakuasi jasad korban dari lokasi kejadian menuju ke dalam mobil ambulans.
"Jasad korban dievakuasi ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto," pungkasnya.
Tisia Andayani, warga setempat mengatakan, pelaku diketahui sudah lama mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: Pembunuh Ibu Kandung Ditangkap saat Berteduh di Masjid
Kondisi kejiwaan pelaku semakin parah setelah ditinggal suaminya yang tak kunjung pulang.
"Suaminya tidak pernah pulang, orang Bandung ditinggal lama. Makanya dia (pelaku) sampai ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) parah semenjak gara-gara ditinggal suaminya," ungkapnya.
Ia mengatakan, warga mengetahui ada keributan di rumah tetangganya itu yang bersamaan dengan hujan deras.
Warga berupaya menolong, namun korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Itu dipukul pakai kursi sekitar jam tiga kurang. Kalau penyebab bertengkar saya kurang tahu, tapi memang ada riwayat (pelaku) sering melakukan kekerasan ke orang tuanya," tandasnya.
Editor : Redaksi