APBN KiTa Regional Jatim: Penerimaan Pajak Capai 97,45 Persen, Tumbuh 3,22 Persen

realita.co
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan 1 Provinsi Jawa Timur Taukhid. Foto: Ganefodin

SURABAYA (Realita) - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, Kamis (28/12/2023) menggelar Press Conference APBN KiTa Regional Jawa Timur sampai 30 November 2023 secara luring di Aula Lantai 7 GKN Surabaya 1, dan daring melalui Zoom Meeting yang dihadiri Perwakilan Kementerian Keuangan.

Seperti biasa dalam prescon, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan 1 Provinsi Jawa Timur Taukhid memaparkan Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur, Perkembangan Realisasi APBN Regional & APBD Konsolidasian, dan Perkembangan Kredit Program di Jawa Timur.

Baca juga: Investasi di Jatim Sampai Triwulan III-2023 Capai 90%

Untuk Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur disebutkan diantaranya PDRB Jatim Triwulan III-2023 tercatat mencapai Rp754,47 triliun (ADHB) atau Rp469,31 triliun (ADHK), tumbuh 1,79% (q-to-q), 5,02% (c-to-c), dan 4,86% (y-on-y). Kontribusi Pertumbuhan dari sisi Produksi didominasi Industri Pengolahan (30,06%), sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi Konsumsi-RT (59,75%). 

Selain itu, Investasi di Jatim Triwulan III-2023 sebesar Rp39,78 triliun tumbuh 24,59% (q-to-q) dan 47,73% (y-on-y) , terdiri dari PMA sebesar Rp17,08 triliun tumbuh 7,39% (q-to-q) dan 35,03% (y-o-y) dan PMDN sebesar Rp22,70 triliun tumbuh 41,66% (q-to-q) dan 58,97% (y-o-y).

Kemudian, dipaparkan mengenai Perkembangan Realisasi APBN Regional & APBD Konsolidasian. Pertama, Realisasi APBN Regional Sampai 30 November 2023, Penerimaan Pajak mencapai 97,45% (Rp99,31 triliun) dari target (Rp101,91 triliun), secara nominal tumbuh positif 3,22% (yoy) ditopang oleh pertumbuhan positif PPN mencapai 14,68%.

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai 82,84% (Rp117,03 triliun) dari target (Rp141,27 triliun), pada November 2023, secara keseluruhan target penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami penurunan sebesar 5,75%, dengan rincian target pada jenis Bea keluar dan Cukai mengalami penurunan sementara Bea Masuk mengalami peningkatan target.

Realisasi PNBP mencapai 142,58% (Rp6,99 triliun) dari target (Rp4,91 triliun), secara nominal tumbuh positif 10,03% (yoy) ditopang baik oleh Penerimaan PNBP lainnya dan Penerimaan BLU yang terus tumbuh signifikan pada bulan ini.

Realisasi Belanja K/L mencapai 83,55% (Rp39,59 triliun) dari alokasi TA 2023 sebesar Rp47,38 triliun, secara nominal tumbuh positif 4,75% (yoy). Pertumbuhan ditopang oleh seluruh jenis Belanja KL yang mengalami pertumbuhan positif baik secara nominal maupun persentase.

Baca juga: Kemenkeu Jatim dan Polda Perkuat Sinergi dan Kolaborasi

"Secara persentase pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jenis Belanja Modal. Namun jika secara nominal pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Belanja bansos hal ini dikarenakan Pagu Belanja Bansos lebih tinggi dibandingkan Pagu Tahun anggaran yang lalu," tandas Taukhid 

Disampaikan pula, Realisasi TKD mencapai 91,81% (Rp71,85 triliun) dari alokasi TA 2023 sebesar Rp78,26 triliun, secara persentase tumbuh impresif 2,21% meskipun secara nominal masih terkontraksi sebesar 2,08%.

Surplus Regional Jatim mencapai Rp111,90 triliun, mengalami kontraksi sebesar 2,03% dibandingkan nilai 

Surplus periode yg sama TAYL. Hal ini dikarenakan penerimaan terkontraksi sementara belanja terus tumbuh signifikan, membuat capaian Surplus lebih rendah dibandingkan TAYL.

Baca juga: Surplus Regional Jatim Sampai Oktober Rp101,52 Triliun, Terkontraksi 19,42%

Kedua, Realisasi APBD Konsolidasian Realisasi Pendapatan APBD Konsolidasian se-Jatim sampai 30 November 2023 sebesar Rp111,24 triliun (90,51% dari Target TA 2023). Realisasi Belanja APBD Konsolidasian se-Jatim sampai 30 November 2023 sebesar Rp95,77 triliun (72,44% dari Alokasi TA 2023) didominasi oleh komponen Belanja Pegawai dengan proporsi 37,26%.

Proporsi TKD terhadap Pendapatan Daerah sebesar 64,59% menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKD masih menjadi faktor dominan sumber pendanaan APBD di Pemda se-Jatim. Surplus Anggaran sampai 30 November 2023 tercatat sebesar Rp15,47 triliun dengan Pembiayaan Bersih sebesar Rp5,77 triliun menghasilkan SILPA sampai 30 November 2023 mencapai Rp21,24 triliun. 

Sedangkan mengenai Perkembangan Kredit Program di Jawa Timur dipaparkan, pertama, Penyaluran Kredit Program sampai November 2023 telah tersalurkan kepada 1.070.902 debitur terkontraksi 38,51% dibandingkan penyaluran sampai November 2022 kepada 1.741.602 debitur. 

Kedua, dari sisi nominal sampai November 2023 telah tersalur sebesar Rp36,50 triliun terkontraksi 40,47% (yoy) dibandingkan periode Januari sampai November 2022 yang sebesar Rp61,32 triliun. gan

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru