RIYADH - Ketua Liga Arab telah memperingatkan konsekuensi berbahaya jika pasukan Israel menyerang Kota Rafah di Jalur Gaza.
Ahmed Aboul Gheit menekankan bahwa niat Israel untuk menggusur ratusan ribu warga Palestina, yang mengungsi di Rafah sebagai upaya terakhir dari serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil di daerah kantong tersebut, menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas regional.
Baca juga: Pejabat Senior Singapura Sebut Netanyahu Pemimpin Paling Licik dan Paling Kejam
Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap memasuki kota tersebut, sebagai bagian dari kampanyenya untuk menghancurkan kelompok militan Palestina Hamas karena melancarkan serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober.
Namun ia menghadapi seruan yang semakin besar untuk tidak menyerang Rafah, di perbatasan dengan Mesir, yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi warga Gaza yang melarikan diri dari pemboman tanpa henti Israel di wilayah pesisir lainnya.
Tak mengindahkan seruan tersebut, Israel telah mulai memborbardir Rafah, yang menurut pejabat kesehatan setempat menewaskan 37 orang dan melukai puluhan lainnya pada Senin dini hari.
Baca juga: Mayoritas Warga Eropa dan AS Dukung ICC Tangkap Benjamin Netanyahu
Jamal Rushdi, juru bicara Aboul Gheit, mengutip pernyataannya yang mengatakan bahwa mendorong ratusan ribu orang meninggalkan Jalur Gaza adalah pelanggaran hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional.
"Ini juga mewakili situasi yang berbahaya di kawasan dengan melanggar garis merah keamanan nasional negara Arab yang besar, Mesir," katanya mengutip Aboul Gheit, sebagaimana dilansir Arab News, Senin (12/2/2024).
Baca juga: Uni Eropa Ancam Israel jika Terus Menyerang Rafah
"Dunia harus memperhatikan bahaya praktik Israel yang didorong oleh agenda ekstremis sayap kanan yang ingin mengosongkan Jalur Gaza dari populasinya dan mencapai pembersihan etnis secara menyeluruh, yang seharusnya tidak mendapat tempat di era ini."
Rushdi menekankan bahwa tokoh-tokoh senior di pemerintahan Israel tidak menyembunyikan niat mereka untuk menggusur dan mendeportasi penduduk Palestina dan bahkan membangun permukiman Israel di Jalur Gaza, sehingga tindakan internasional pada tahap ini diperlukan untuk mencegah bencana.ik
Editor : Redaksi