JAKARTA- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengkritik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umun Partai NasDem, Surya Paloh di tengah proses rekapitulasi suara oleh KPU, Minggu (18/2).
Hasto meyakini pertemuan itu sebagai upaya Presiden untuk menggalang dukungan atas berbagai dugaan kecurangan selama proses pemilu. Menurut dia, pertemuan itu kian memperkuat pemilu berjalan tidak dengan jujur dan adil.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Mau Mundur jika 3 Rekan Mereka Dibebaskan Polisi
"Kalau semua proses itu berjalan baik, ya tidak perlu dilakukan suatu proses konsolidasi pasca pemilu karena semuanya berjalan natural sesuai dengan kehendak rakyat," kata Hasto usai rapat tim hukum TPN Ganjar-Mahfud di gedung High End, Jakarta Pusat, Senin (19/2).
Dia mengingatkan bahwa Pemilu dan Pilpres saat ini belum selesai. Hasto mengatakan KPU masih melakukan proses rekapitulasi suara secara berjenjang di tingkat kecamatan.
Dia mengaku tak menutup mata terhadap berbagai dugaan kecurangan, termasuk yang ditunjukkan lewat film Dirty Vote. Menurut Hasto, demokrasi tengah berada di titik nadir karena ada intervensi kekuasaan.
Baca juga: Hingga Malam, Ribuan Massa Aksi Hak Angket Bertahan di DPR
"Sebenarnya ini pemilu belum selesai, masih proses dilakukan rekapitulasi secara berjenjang dan kita tidak menutup mata bahwa yang disampaikan di dalam dirty vote demokrasi kita itu turun ke titik nadir," kata Hasto.
Hasto enggan berbicara lebih jauh soal posisi partainya ke depan. Dia mengaku masih fokus pada proses pembuktian dugaan kecurangan selama proses pemilu.
"Kami fokus di situ, sikap politik terkait dgn posisi PDI Perjuangan saat ini, bersama PPP Perindo Hanura, adalah mengawal seluruh proses demokrasi yang harus diselamatkan karena terjadi kecurangan masif dan ini disuarakan oleh banyak pihak," katanya.
Baca juga: Massa Demonstran di Depan Kantor KPU Mulai Membubarkan Diri
Sementara itu, Jokowi mengaku pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan di Indonesia.
Dia tak merinci manfaat apa yang dihasilkan dari pertemuannya dengan partai pengusung AMIN itu. Jokowi juga meminta publik tak usah menerka-nerka pihak yang mengundang.nn
Editor : Redaksi