JOMBANG - Kasus mata kanan pelajar Sekolah Dasar (SD) Plus Darul Ulum Jombang, yang retinanya rusak dan hampir buta akibat terkena lemparan patahan kayu gagang sapu oleh temannya di dalam lingkungan sekolah, menemui jalan buntu.
Upaya mediasi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, dalam menyelesaikan kasus itu bersama pihak sekolah dan keluarga korban tak membuahkan hasil.
Baca juga: Polisi Naikkan Status Kasus Pelajar SD di Jombang yang Nyaris Buta karena Terlempar Kayu
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang yang seharusnya menjadi pengampu kebijakan dan pembinaan terhadap sekolah. Nyatanya, tidak bisa berkutik dalam menyelesaikan kasus tersebut.
”Saya belum bisa menilai (apakah ini kelalaian sekolah atau bukan)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen usai mediasi, Rabu 28 Februari 2024
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jombang ini tidak menampik, jika kasus serupa sering terjadi di sekolah.
"Bukan berarti bullying atau kekerasan, tapi saling bermain tapi sarana bermain yang digunakan membahayakan sehingga menyebabkan kecelakaan, itulah kenapa kami mengupayakan agar diselesaikan kekeluargaan,” ungkapnya.
Pihaknya memastikan, kedua belah pihak, baik korban maupun pelaku sama-sama mendapatkan hak belajarnya. Meski saat mediasi belum ada kesepakatan terkait tuntutan dari pihak orang tua korban, yang meminta pihak sekolah menanggung biaya pengobatan korban sampai sembuh.
”Belum ada hasil yang kita putuskan. Yang pasti mereka harus tetap sekolah, baik korban maupun pelaku,” tegas Senen.
Baca juga: Pelajar SD Nyaris Buta Kena Lemparan Kayu di Jombang, Ganti Rugi Dinilai Tak Sepadan
Orang tua korban, Erna Widyawati (43) mengaku bahwa pertemuan dengan pihak sekolah di Dinas P dan K, belum ada kata sepakat, sehingga pertemuan akan dilanjutkan setelah hasil pemeriksaan dokter pada tanggal 5 Maret 2024 nanti.
"Lanjutan ediasi masih menunggu kontrol anak saya tanggal 5 nanti. Dan saya disuruh memastikan itu dengan menanya ke dokter, akan ada apalagi. Karena katanya tadi pihak sekolah itu ada niatan, untuk membantu pengobatan, anak saya," ujar Erna.
Sementara itu, Kepala SD Plus Darul Ulum Jombang, Ike Sinta Dewi saat ditemui usai pertemuan di Dinas P dan K, lebih memilih menghindari jurnalis yang ada di sana. Ike beralasan agar perkara yang ada di sekolahnya itu, tensinya menurun.
"Saya minta tolong teman-teman media untuk turut membantu. (Apa yang akan dilakukan sekolah setelah ini) kita akan colling down dulu," tutur Ike, sembari menaiki kendaraannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sungguh naas peristiwa yang dialami HN (10) pelajar SD Plus Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur.
HN dinyatakan mata kanannya mengalami buta permanen, usai tak sengaja terlempar kayu, oleh AG (10) teman sekelasnya.
Peristiwa itu dialami HN pada tanggal 9 Januari 2024 kemarin. Saat itu, siswa sekolah dasar yang ada di jalan Sultan Agung No.03, Jelakombo, Kec. Jombang, tersebut, tengah menunggu jam pergantian pelajaran.rif
Editor : Redaksi