Setelah Dinyatakan Menang oleh KPU, Prabowo Langsung Pamer Kehebatan Orde Baru

realita.co
Prabowo (kiri) pidato usai dinyatakan menang oleh KPU, Rabu (20/3/2024). Foto: Cinta

JAKARTA - Sehari setelah dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 meski belum dilantik sebagai Presiden, Prabowo Subianto langsung memperbandingkan era Reformasi dan era Orde Baru.

Perbandingan Prabowo ini menyangkut dengan GDP yang ditorehkan masa Orde Baru dan masa saat ini.

Baca juga: Pasca Putusan MK, Unggahan Gibran Bikin Gemas Netizen

Diketahui Orde Baru merupakan era dimana Presiden Soeharto yang juga mertua Prabowo berkuasa selama 32 tahun.

Prabowo Subianto, Presiden terpilih RI periode 2024-2029, mengeksplorasi alasan di balik pandangan beberapa pihak yang menilai era Orde Baru (Orba) sebagai periode yang buruk.

Prabowo menyoroti fakta bahwa pada masa Orde Baru, tingkat penerimaan pajak Indonesia mencapai 14 persen dari GDP.

Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo saat memberikan pidato dalam acara buka bersama di Kantor DPP PAN, Buncit, Jakarta Selatan, pada Kamis (21/3/2024).

Prabowo awalnya menyoroti fakta bahwa tingkat penerimaan pajak Indonesia saat ini hanya mencapai 11 persen dari GDP, yang jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Kamboja.

"Penerimaan pajak kita sekarang itu hanya 11 persen dari GDP kita. Sekarang Thailand kalau tidak salah sudah 16 persen, Malaysia sekitar itu 15 persen, Kamboja mungkin lebih. Nah kenapa kok kita hanya 10 persen, bedanya apa orang Thailand, Malaysia, Kamboja, sama kita," ucap Prabowo.

Baca juga: MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Prabowo: Kita Bersyukur

Eks Danjen Kopassus tersebut juga membanggakan fakta bahwa pada masa Orde Baru, penerimaan pajak Indonesia dapat mencapai 14 persen dari GDP.

Dengan rasa bangga, ia menunjukkan bahwa angka ini menunjukkan pencapaian yang signifikan dalam menggalang pendapatan negara.

Namun, ia juga mengajukan pertanyaan yang menggelitik: mengapa era Orde Baru selalu dianggap buruk oleh sebagian masyarakat?

"Orde baru pernah 14 persen, kenapa sekarang turun? Katanya orde baru jelek?" tanya Prabowo.

Baca juga: Prabowo-Gibran Dikabarkan Rayu PPP untuk Gabung Koalisi

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun bertanya alasan Indonesia jauh tertinggal dengan negara Thailand hingga Vietnam.

Padahal, karakteristik negaranya memiliki kesamaan.

"Bedanya apa? kulit sama, warna rambut sama, jadi ada apa? apa kita lebih bodoh? atau lebih malas?" pungkasnya.tri
 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru