SUKOHARJO- Identitas mayat perempuan terbungkus plastik yang ditemukan sudah membusuk di parit di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo bernama Serlina, warga Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Serlina diketahui bekerja sebagai karyawan toko busana muslim di Sukoharjo.
Hal ini diungkapkan Kepala Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Sukirdi, saat dihubungi wartawan, Senin (15/4/2024). Sebelum hilang, Serlina berpamitan kepada orang tuanya untuk berangkat kerja pada pagi hari.
Baca juga: Mayat Termutilasi Dalam Koper Merah, Diperkirakan Berusia 45 Tahun, Lengan Bertato
“Setiap hari, Serlina menggunakan sepeda motor ke tempat kerja. Berangkat dan pulang naik sepeda motor. Biasanya, sudah pulang pada sore hari. Itu kan pas malam takbiran, ditunggu-tunggu oleh pihak keluarganya tapi tak juga pulang,” kata dia.
Orang tua dan kerabat keluarganya berulang kali menghubungi Serlina lewat ponselnya, namun tak pernah direspons. Begitu pula, chat yang dikirim orang tuanya lewat Whatsapp (WA) juga tak pernah dibalas.
Baca juga: Diekspos Depan Wartawan, Pendeta Rudolf Hanya Bisa Tertunduk Tak Berdaya
“Tiga hari setelah hilang, Serlina membalas chat WA dari orang tuanya. Namun, balasan chat-nya janggal karena menggunakan bahasa Jawa krama. Kata-katanya, ‘inggih sekedap niki ajeng mantuk‘. Serlina tidak pernah menggunakan bahasa Jawa krama saat berkomunikasi dengan orang tuanya. Selalu pakai bahasa ngoko,” ujar dia.
Menurut Sukirdi, setelah lima hari menghilang, keluarganya memutuskan untuk membuat laporang orang hilang di Polsek Jumapolo pada Sabtu (13/4/2024). Tanpa dinyana, orang tua Serlina mendapat kabar penemuan mayat di wilayah Desa Jatisobo, Polokarto pada Minggu (14/4/2024) pagi hari.
Baca juga: Akun Facebook Istri Pendeta Rudolf Masih Aktif, Netizen Geram
“Wajahnya masih bisa dikenali meski sudah lama meninggal. Mayat perempuan itu benar Serlina, warga sini. Jenazah dimakamkan tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB,” ujar dia.
Barang berharga milik Serlina turut raib. Selain sepeda motor, Serlina membawa ponsel, dompet, uang gajian Maret dan tunjangan hari raya (THR) yang baru saja dibayarkan pemilik toko busana muslim. Semua barang-barang itu tak ada.ah
Editor : Redaksi