JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan pemberian vaksin COVID-19 dosis ke-3 (booster) untuk para tenaga kesehatan. Pasalnya, hingga saat ini belum banyak tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin booster.
Bamsoet juga menyarankan agar Kemenkes berkolaborasi bersama berbagai pihak mendata jumlah nakes untuk mempermudah pemberian booster.
Baca juga: Insentif RT/RW Tak Bisa Cair Bersamaan, DPD Golkar Sidoarjo Meminta Maaf
"Kementerian Kesehatan bisa menggandeng Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk segera mendata jumlah nakes, baik dokter maupun perawat yang tersebar di seluruh wilayah. Sehingga pemerintah dapat segera memetakan teknis pelaksanaan pemberian booster bagi para nakes sesuai dengan skala prioritas," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (29/7/2021).
Hal tersebut disampaikan dalam penutupan pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar, masyarakat umum dan penyandang disabilitas di Hotel Sultan, Jakarta.
Adapun pelaksanaan vaksinasi tahap 1 ini digelar oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Relawan 4 Pilar, Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Motor Besar Indonesia (MBI), dan Forum Komunikasi Putra-Putri TNI-Polri. Kegiatan ini juga didukung oleh Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI), Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), Hotel Sultan Jakarta, serta RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPR RI ke-20 ini juga mengimbau Kemenkes untuk memastikan ketersediaan stok vaksin booster moderna bagi para nakes.
Baca juga: Masyarakat Kota Batu Sambut Dibukanya Kembali Gerai Vaksin Presisi
Selain itu, Kemenkes juga diminta menjamin pendistribusian secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, vaksin booster dapat diberikan merata kepada para nakes yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Pemberian booster untuk para nakes ini harus segera direalisasikan, sehingga bisa memberikan perlindungan lebih baik bagi nakes. Mengingat perkembangan virus COVID-19 yang bermutasi menjadi beberapa varian, serta lonjakan kasus positif COVID-19 membuat nakes banyak terpapar COVID-19, meski telah menerima dua dosis Sinovac," jelasnya.
Berdasarkan data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia, hingga Juli 2021, tercatat lebih dari 1.323 nakes gugur karena pandemi COVID-19. Jumlah tersebut meliputi 545 dokter, 223 bidan, 42 apoteker, 445 perawat, 25 ahli teknologi laboratorium medis, dan 43 dokter gigi.
Baca juga: Naik Transportasi Umum cuma Wajib Booster, Tak Perlu PCR
Oleh karena itu, Bamsoet berharap pemberian vaksin booster dapat mengurangi risiko penularan COVID-19 pada nakes. Hal ini juga menjadi bentuk apresiasi bagi nakes yang telah berjuang selama pandemi.
"Pemberian booster merupakan penghargaan sekaligus apresiasi negara terhadap para tenaga kesehatan yang telah berjuang di garda terdepan dalam peperangan melawan COVID-19. Mereka gigih menjaga keselamatan nyawa pasien, walaupun dengan risiko tinggi tertular COVID-19. Kerja keras, jasa, dan pengorbanan yang telah mereka dedikasikan tidak boleh dilupakan oleh negara maupun masyarakat," pungkasnya.
Editor : Redaksi