JAKARTA- Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) kebanjiran surat terbuka yang dikirim sejumlah pegiat pemilu. Mereka meminta DKPP memberikan sanksi maksimal kepada Hasyim Asy'ari berupa pemecatan dari jabatan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Surat terbuka yang dilayangkan sejumlah pegiat Pemilu itu ditandatangani antara lain Prof Ramlan Surbakti PhD (Guru Besar FISIP Unair, Wakil Ketua KPU 2001-2007), Mike Verawati (Ketua Koalisi Perempuan Indonesia), Misthohizzaman (ICW), Ika Agustina (INFID), Hadar Nafis Gumay (Network for Democracy and Electoral Integrity, Kalyanamitra Listyowati dan Evi Novida Ginting Manik.
Baca juga: DKPP: Ketua KPU Langgar Kode Etik karena Terima Gibran Jadi Cawapres
"Surat terbuka ini kami buat semata menyakini bahwa sebagai lembaga penegak etika dan kehormatan penyelenggara Pemilu DKPP sepenuhnya akan berbuat dan bertindak adil," bunyi surat terbuka itu.
Para tokoh pegiat Pemilu itu beranggapan perbuatan Hasyim Asy'ari yang terjerat kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda, berinisial CAT.
Hal itu dinilai sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat dimaafkan, apalagi dibenarkan, karena menciderai nilai-nilai demokrasi, melanggar HAM, serta tidak sejalan dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kode etik dan pedoman perilaku bagi penyelenggara Pemilu.
"Untuk itu, penyelenggara Pemilu yang melakukan kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik dan pedoman perilaku bagi penyelenggara Pemilu yang harus mendapatkan hukuman maksimal berupa pemberhentian tetap dari keanggotaan penyelenggara Pemilu," demikian tuntutan para pegiat Pemilu.aku
Editor : Redaksi