SURABAYA (Realita) - Pada Juni 2024 kemarin Jawa Timur terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,37.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Zulkipli menyampaikan itu, Senin (01/07/2024). Dalam prescon kali ini, hadir Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono.
Baca juga: Impor Jatim Naik 17,53 Persen
Zulkipli menyebutkan, inflasi tertinggi sebesar 3,24 persen terjadi di Sumenep dengan IHK sebesar 108,48, dan terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 1,72 persen dengan IHK sebesar 105,67.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran. Teratas, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,96 persen.
Berikutnya, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen.
Baca juga: Sebanyak 3,983 Juta Penduduk di Jawa Timur Tergolong Miskin
Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 2,02 persen, kelompok transportasi sebesar 1,65 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,01 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,39 persen.
Tidak hanya itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen, dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya sebesar 5,29 persen.
Baca juga: Inflasi Bojonegoro Tertinggi di Jawa Timur
Sementara itu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,42 persen.
Disampaikan pula, tingkat deflasi month to month (m-to-m) provinsi Jawa Timur pada Juni 2024 sebesar 0,37 persen. Dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Jawa Timur pada Juni 2024 sebesar 0,81 persen.gan
Editor : Arif Ardliyanto