CILEGON- Dalam upaya untuk menormalisasikan budaya membaca di tempat umum, Komunitas Cilegon Book Party menggelar baca buku bersama di Car Free Day, Krakatau Junction, Jalan Kyai Haji Yasin Beji, Kota Cilegon, Banten, pada Minggu (21/07/2024).
Acara itu diinisiasi oleh Cilegon Book Party sebuah Komunitas Literasi di Kota Cilegon yang baru dibentuk dengan tujuan untuk menginspirasi warga kota agar lebih sering membaca di ruang-ruang publik.
Baca juga: Sukses Akselerasi Mutu Literasi Ribuan Sekolah, GSMB Nasional Tahun ke-6 Dibuka
Diketahui, Cilegon Book Party sendiri merupakan bagian dari Jakarta Book Party, sebuah komunitas buku yang diinisiasi oleh Gen Z.
Sebanyak 15 kota besar di Indonesia juga diketahui telah hadir gerakan komunitas buku yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial yaitu Book Party yang merupakan bagian dari Jakarta Book Party dengan jumlah followers instagram 167 ribu, termasuk di Kota Cilegon juga telah hadir.
Coordinator Cilegon Book Party, Hery Yuanda mengatakan bahwasanya CBP adalah subchapter dari Jakarta Book Party yang mulai bergerak sejak bulan Oktober 2023.
"Sedangkan untuk Cilegon Book Party sendiri, kami bentuk atau kami meminta izin kepada Jakarta Book Party pada bulan Juni 2024 lalu," kata Hery Yuanda selaku Coordinator Cilegon Book Party saat diwawancarai pada Minggu (21/07/2024).
Hery menjelaskan bahwa Book Party bermula dari ketidaksengajaan sekolompok anak muda yang sedang piknik sembari membaca buku, hingga berlanjut menjadi sebuah komunitas yang terbilang sangat cepat perkembangannya.
"Kan awalnya bermula dari JBP atau Jakarta Book Party dan alhamdulillah sangat cepat perkembangannya di media sosial. Sedangkan untuk di Cilegon sendiri, karena kita juga ingin memanfaatkan media sosial yang sudah menjadi trend tersebut guna meningkatkan minat baca akhirnya terbentuklah Cilegon Book Party. Walaupun awalnya saya sendiri dan teman-teman aktivis yang bergerak di bidang literasi serta pendidikan dan kebudayaan juga gencar mengadakan kegiatan-kegiatan literasi," ujar pria yang kerap disapa Raden Masher.
"Tapi intinya sama sih, Cilegon Book Party hanya nama, hanya sebuah wadah, siapapun dan apapun itu komunitas atau organisasi nya jika ingin bareng-bareng bersama kita membaca buku di taman, di tempat umum, kita akan terima dengan senang hati. Toh ini juga ga dipungut biaya, hanya sebuah kegiatan atau bisa dibilang budaya karena akan kita lakukan setiap pekannya menjadikan membaca bareng-bareng di tempat umum sebagai budaya masyarakat Indonesia di akhir pekan," imbuh Hery yang juga sebagai Komandan Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten, salah satu organisasi yang bergerak di bidang literasi.
Baca juga: Literasi Bangsa Indonesia Dicap Paling Rendah, Dekesda Bakal Obral Buku Murah
Senada dengan Hery, Adi Gustiadi selaku bagian dari Person In Charge (PIC) Cilegon Book Party juga mengatakan bahwa Komunitas ini berdiri atas dasar keresahan terkait minimnya budaya literasi di Indonesia. Mulai dari minimnya budaya literasi, wadah yang nyaman bagi pegiat buku, serta relasi atau teman untuk saling berdiskusi.
"Intinya kami mewadahi orang yang ingin membaca buku di tempat dan lingkungan yang nyaman, serta membuat suatu ekosistem yang dapat bersama menikmati literasi. Kami ingin menormalisasikan budaya membaca di tempat umum, sehingga membaca bukan lagi dianggap sebagai aktivitas yang hanya bisa dilakukan di rumah atau perpustakaan,” jelas Adi yang juga merupakan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Daerah (PD) PII Kota Cilegon.
Kurangnya implementasi dari bacaan yang telah dibaca juga turut menjadi keresahan komunitas ini. Kata Adi hal itu membuat Book Party menambahkan agenda selain silent Reading bersama-sama di tiap pekan yaitu menambahkan agenda berisikan sharing session terkait buku yang telah dibaca.
"Alhamdulillah acara ini menarik perhatian puluhan pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Walaupun mereka belum membawa buku favorit masing-masing, kita sediakan buku untuk mereka baca. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan menarik seperti diskusi buku, kajian, menggambar untuk anak anak, sesi mendongeng, dan lain sebagai nya juga diadakan untuk menambah semarak acara," pungkasnya.
Baca juga: Bupati Fauzi, Penyuka Buku-buku Bung Karno
Salah satu pengunjung, Abdurrosyad mengungkapkan kegembiraannya menghadiri acara ini. Ia mengapresiasi kegiatan membaca buku di tempat ramai ini karena, dirinya belum pernah melihat acara yang serupa di Kota Cilegon sebelum nya.
“Biasanya saya membaca di rumah, tapi dengan adanya acara ini saya jadi lebih semangat membaca di tempat umum. Rasanya menyenangkan melihat banyak orang lain yang juga menikmati membaca,” tutur Rosyad.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon, Ismatullah juga hadir membersamai Cilegon Book Party. Ia berharap dengan adanya inisiatif seperti Cilegon Book Party, membaca di tempat umum bisa menjadi pemandangan yang biasa dan dinikmati oleh semua orang, di manapun mereka berada.
"Kami akan terus dukung kegiatan seperti ini, apapun komunitas nya, DPK Kota Cilegon akan terus mendukung dan memfasilitasi. Dan kebetulan Mobil Perpustakaan Keliling kami juga setiap pekan berada di CFD atau Car Free Day untuk menjembatani masyarakat yang ingin membaca buku," ucap Ismatullah.fauzi/heri
Editor : Redaksi