Dikunjungi Netanyahu, Biden Desak Gencatan Senjata

realita.co
Aksi ribuan demonstran membakar patung kepala Netanyahu di Washington, Jumat (26/7/2024). Foto: CNN

 WASHINGTON - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada hari Kamis (25/7/2024), dalam kunjungan yang sudah lama ditunggu-tunggu. Kunjungan Netanyahu ke Gedung Putih kali ini adalah yang pertama sejak sebelum Presiden Donald Trump mengkahiri masa jabatannya pada 2021.

Kunjungan itu dilangsungkan ketika Biden, Netanyahu dan Harris harus mencari cara mengakhiri perang selama sembilan bulan terakhir di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 orang. Puluhan sandera Israel juga masih ditahan Hamas. 

Baca juga: Netanyahu Tak Bakal Hentikan Perang

Pada awal pertemuan tertutup itu, Biden secara singkat menyapa Netanyahu, “Selamat datang kembali, Perdana Menteri (Netanyahu), ada banyak hal yang perlu kita bicarakan dan saya rasa kita harus segera membahasnya”.

Netanyahu sendiri berterima kasih atas persahabatan Biden selama ini, “Saya ingin berterima kasih atas pengabdian masyarakat selama 50 tahun dan dukungan bagi negara Israel selama 50 tahun terakhir yang Anda berikan. Saya tidak sabar untuk berdiskusi dengan Anda hari ini dan mengatasi masalah besar yang kita hadapi selama bulan-bulan ke depan".

Biden mendesak agar Israel dan Hamas segera menyepakati proposal untuk membebaskan sisa sandera yang masih berada di Gaza melalui tiga fase –sesuatu yang akan menjadi pencapaian yang mengukuhkan warisan politisi berusia 81 tahun itu, yang mundur dari pilpres dan mendukung wapresnya, Kamala Harris.

Bila tercapai, kesepakatan itu juga dapat menjadi keuntungan bagi pencapresan Harris. 

Baca juga: Tel Aviv Dibombardir Iran, Netanyahu Lari Ketakutan Dalam Bunker

Pejabat Gedung Putih mengatakan, negosiasi itu sudah pada tahap akhir, meski ada beberapa isu yang masih harus diatasi.

Dalam konferensi pers harian di Gedung Putih saat pertemuan Biden-Netanyahu berlangsung, Penasihat Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan, “Ada banyak agenda dalam pertemuan, tapi utamanya untuk membahas betapa kuat keinginan presiden dan kami agar kesepakatan (pembebasan) sandera ini bisa dicapai sehingga terwujud gencatan senjata untuk setidaknya fase pertama selama enam minggu. Presiden akan meyakinkan Perdana Menteri Netanyahu bahwa ia percaya kita harus mencapainya sesegera mungkin”.

Usai pertemuan itu, Biden dan Netanyahu menemui beberapa keluarga sandera asal Amerika.

Baca juga: 750 Ribu Warga Israel Demo Tuntut Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

Netanyahu juga dijadwalkan bertemu dengan mantan Presiden AS Donald Trump, yang juga menjadi calon presiden untuk ketiga kalinya, pada hari Jumat (26/7/2024). Sehari sebelumnya, Netanyahu memenuhi undangan Ketua DPR AS Mike Johnson dari Partai Republik untuk menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS.

Dalam pidato itu, Netanyahu tidak menyinggung proposal gencatan senjata yang didukung oleh pemerintahannya sendiri. Pengamat Institut Timur Tengah (Middle East Institute atau MEI), Khaled Elgindy, menganggap “aneh” hal itu dalam wawancara dengan Reuters.

“Saya rasa kalau orang menunggu-nunggu kejelasan soal visi pascaperang atau bahkan soal gencatan senjata, mereka akan kecewa, atau sudah dikecewakan pidato ini. Ia sama sekali tidak menyebut gencatan senjata, yang bagaimana pun berulang kali disebut presiden dan pejabat pemerintah AS lainnya sebagai proposal gencatan senjata Israel. Makanya aneh ketika perdana menteri Israel tidak menyinggung apa yang seharusnya menjadi proposal gencatan senjata pemerintahannya sendiri yang kini sudah diadopsi Dewan Keamanan PBB," jelasnya. 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru