Soroti Pengerjaan Gedung IGD RSUD Ploso, DPRD Jombang: Kesalahan Berulang

realita.co
Proyek gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ploso, Kabupaten Jombang. Foto: Syarief

JOMBANG (Realita)- Keterlambatan pengerjaan proyek gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ploso, Kabupaten Jombang dinilai anggota legislatif menjadi hal yang terus berulang.

"Setiap kali ada proyek di RSUD Ploso, mesti mengalami keterlambatan. Mereka tidak pernah mau belajar, agar pengerjaan tidak molor kembali," kata Wakil Ketua Komisi C Miftahul Huda, Minggu (11/8/2024).

Baca juga: Pembangunan IGD RSUD Ploso Jombang Tak Sesuai Target

Apalagi pembangunan gedung IGD lantai 2 dan 3 RSUD Ploso menelan anggaran Rp4,9 miliar dari DBHCT. Di awal pengerjaan sudah diterpa isu dugaan dikerjakan oleh pihak ketiga.

CV pemenang lelang yang beralamat di Bukti Tinggi, diduga menunjuk pihak lain untuk mengerjakan pembangunan gedung IGD RSUD Ploso.

Sehingga terjadi keterlambatan pembangunan hingga satu bulan lebih, atau molor dari surat perintah mulai kerja (SPMK) tanggal 28 Juni 2024. Dan baru dikerjakan pada awal Agustus.

Baca juga: Pembangunan IGD RSUD Ploso Jombang Tak Sesuai Target, Kontraktor Terancam Diputus Kontrak

Huda menegaskan, jika terjadi keterlambatan pengerjaan seharusnya pengguna anggaran atau pejabat pembuat komitmen, bisa bersikap tegas. Dengan memberikan surat peringatan.

"Ini kan keterlambatan pengerjaan hampir lebih satu bulan, PA dan PPK harus lebih tegas. Kalau memang tidak ada progres yang baik, ya selayaknya diganti dengan pemenang lain. Agar keterlambatan seperti ini tidak terjadi berulang-ulang," tegasnya.

Politisi Parta Kebangkitan Bangsa juga meminta konsultan pengawas lebih tegas dalam memonitoring pengerjaan gedung IGD RSUD Ploso. Karena, konsultan pengawas juga dibayar agar proyek tersebut tidak molor.

Baca juga: Molor dari Jadwal, Pengerjaan Gedung IGD RSUD Ploso Jombang Diduga Disubkontrakkan

"Ini juga tanggungjawab konsultan pengawas untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu,” bebernya.

Diharapkan, pekerjaan tahun ini tidak molor seperti tahun-tahun sebelumnya. “Jangan sampai pekerjaan mepet akhirnya pembangunan menjadi asal-asalan. Sehingga, pembangunan jadi tidak maksimal,” pungkasnya. (rif)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru