Naik 12 Persen, 5.549 Buruh Pabrik Rokok Dan Petani Tembakau di Ponorogo Terima BLT DBHCHT

realita.co
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyerahkan BLT DBHCHT tahun 2024 kepada perwakilan buruh pabrik rokok.

PONOROGO (Realita)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun ini.

Tak tanggung-tanggung, 5.549 buruh pabrik rokok dan petani tembakau menerima bantuan dengan nominal Rp 600 ribu untuk dua bulan tersebut. Penyerahan BLT DBHCHT tahun 2024 ini diserahkan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Pendopo kabupaten, Senin (02/09/2024).

Baca juga: Resmikan Puskesmas Selur, Bupati Ponorogo Dekatkan Layanan Kesehatan di Daerah Pegunungan

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, penyerahan bantuan BLT DBHCHT ini merupakan kali ketiga dilakukan di Ponorogo. Ia berharap dengan bantuan tunai ini dapat semakin menumbuhkan semangat bagi pelaku sektor tembakau.

" 2022 pernah, dan 2023 juga. Semoga bantuan ini dapat dirasakan manfaatnya bagi ribuan petani dan buruh pabrik (perusahaan) rokok di 'Kota Reog'. Serta lebih bergairah lagi petani dalam menanam tembakau," ujarnya.

Baca juga: Ratusan Hadiah dan Adella Semarakan Pajak Extravaganza Ponorogo 2024

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Supriadi mengaku, ada peningkatan jumlah penerima BLT DBHCHT tahun ini dibandingkan tahun 2023 lalu.

" Yakni sebanyak 5.549 penerima. Dengan pagu anggaran senilai Rp 3,7 miliar tahun ini. Bertambah 2.194 penerima. Dari tahun 2023, itu jumlah penerimanya ada sebanyak 3.755 penerima dengan pagu anggaran bantuan senilai Rp 5,9 miliar," akunya.

Baca juga: Banyak Program Pro Rakyat, Rilis Sukses Tekan Angka Kemiskinan Ponorogo 9,11 Persen

Supriadi menambahkan, peningkatan jumlah penerima yang hampir 12 persen dengan pagu anggaran bantuan yang berkurang ketimbang tahun lalu ini, membuat pihaknya menggunakan azas pemerataan dalam menentukan besaran BLT yang diterima penerima.

" tahun lalu penerima bantuan mendapat Rp 1,2 juta. Sedangkan tahun ini hanya Rp 600 ribu. Ini karena karena pagu anggaran tahun ini menurun dan jumlah penerimanya bertambah. Kalau kita pakai acuan 2023 untuk besaran BLT, maka sekitar 2.194 orang tidak ikut menerima," pungkasnya. adv/znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru