Cegah Kanker Payudara, Hindari Makanan yang Tinggi Lemak Jenuh

realita.co
Puput Novel yang meninggal karena kanker payudara. Foto: iG Puput Novel

JAKARTA - Belajar dari apa yang dialami Puput Novel, Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di jaringan payudara. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat.

Berbicara tentang gaya hidup tentu tidak terlepas dari pola makan. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat berisiko meningkatkan kanker payudara. Apa saja makanan tersebut?

Baca juga: Sebelum Meninggal karena Kanker, Puput Novel Sempat Dirawat 3 Hari di Rumah Sakit

"Diet tinggi lemak jenuh dan kurangnya asupan buah serta sayuran dapat meningkatkan risiko kanker payudara," kata spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi Dr dr Andhika Rachman SpPD-KHOM, Senin (9/9/2024) dikutip dari detikcom.

dr Andhika mengatakan konsumsi lemak jenuh dalam jumlah yang berlebihan berkaitan dengan meningkatnya risiko beberapa jenis kanker termasuk kanker payudara. Meskipun hubungan antara konsumsi lemak jenuh dengan risiko kanker sampai saat ini masih dipelajari dan belum sepenuhnya dipahami.

"Lemak jenuh dapat memicu peradangan, meningkatkan kadar hormon tertentu, dan memengaruhi metabolisme tubuh, yang semuanya dapat berperan dalam perkembangan kanke," katanya lagi.

Adapun contoh makanan lemak jenuh di antaranya, daging merah berlemak, seperti daging sapi, hingga domba. Kemudian produk olahan daging seperti sosis seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi dan produk susu penuh lemak.

"Termasuk mentega, keju, susu murni, dan krim. Minyak kelapa dan minyak sawit. Minyak ini digunakan dalam banyak makanan olahan dan makanan cepat saji, serta mengandung lemak jenuh yang tinggi,"ucap dr Andhika.

Baca juga: Mengidap Kanker Payudara sejak Tahun 2021, Puput Novel Berpulang di Usia 50 Tahun

"Makanan cepat saji dan gorengan. Banyak makanan cepat saji seperti kentang goreng, ayam goreng, dan burger mengandung banyak lemak jenuh. Kue, biskuit, dan makanan yang dipanggang secara komersial. Produk ini sering kali dibuat dengan mentega, margarin, atau minyak sawit, yang semuanya kaya akan lemak jenuh," sambungnya.

Bagaimana Lemak Jenuh Berisiko Tingkatkan Risiko Kanker?

dr Andhika menjelaskan lemak jenuh dapat menyebabkan peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko perkembangan kanker. Selain itu, lemak jenuh, terutama dari daging merah dan produk susu tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon estrogen yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.

Baca juga: Kanker Payudara Sudah Menyebar ke Otak, Aktris Shannen Doherty Meninggal

"Pola makan tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko penting untuk banyak jenis kanker, termasuk kanker payudara, endometrium, dan usus besar," katanya lagi.

Untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker, dr Andhika menyarankan membatasi konsumsi lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak sehat seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan yang kaya asam lemak omega-3.

"Khusus daging merah dapat dikonsumsi sampai dengan 750 gram per minggu," kata dr Andhika.ik

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru