MADIUN (Realita) - Walikota Madiun, Maidi mengklaim penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Madiun dinilai cukup efektif menekan Bed Occupancy Ratio (BOR). Hingga kini, tingkat keterisian rumah sakit rujukan pasien Covid-19 mulai menurun.
“Jadi di RSL (rumah sakit lapangan,red) itu tempat tidur yang kita siapkan ada 182 unit, sekarang terpakai 31," katanya, Senin (16/8/2021).
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
Menurut Maidi, dari sebelumnya keterisian di atas 80 persen, saat ini di kisaran 50 persen. Pun, berkurangnya pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit sebanding dengan menurunnya angka kematian pasien akibat terpapar Covid-19. Bahkan pasien yang sembuh beberapa hari ini cukup tinggi.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
"Mulai hari ini ada pasien yang isoman usianya lebih 50 tahun saya bawa ke Asrama Haji semua. Jadi untuk menekan angka kematian, orang itu jangan kasep. Kalau dia itu begejala ringan dan sedang, segera dibawa ke RSL ini bisa sembuh," tuturnya.
Menurunan BOR rumah sakit, tambahnya, tidak lepas dari upaya Pemkot Madiun bersama Forkopimda yang secara intensif mendisiplinkan protokol kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, keberadaan RSL kompleks Asrama Haji diklaim efektif merawat pasien terkonfirmasi. Bahkan, Pemkot bekerjasama dengan TNI, Polri, tiga pilar di tingkat kelurahan hingga RT terus melakukan pelacakan di masyarakat. Jika diketemukan ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah, disarankan untuk dibawa ke RSL agar segera mendapat penanganan medis.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
“Kalau ringan dan sedang tidak buru-buru di bawa ke RSL, dia isolasi di rumah, dia telat penanganan, sesak nafas baru ke rumah sakit kan susah sembuhnya. Kesalahan masyarakat kebanyakan disitu. Selagi belum terlambat makanya kita rawat,” tandasnya. paw
Editor : Redaksi