CILEGON (Realita) – Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak melakukan kunjungan studi lapangan ke UPTD Puskesmas Ciwandan, Kota Cilegon, dalam rangka implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).
Kunjungan ini bertujuan untuk belajar dari Puskesmas Ciwandan yang dijadikan sebagai model penerapan ILP di wilayah tersebut.
Baca juga: Kota Lengkap Cilegon: Kota Pertama di Banten yang Terdaftar Secara Resmi
Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Dr. Budi Mulyanto, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Bapak H. M. Zais SE, MM, diawali dengan safety induction dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Kegiatan ini di hadiri oleh :
1. Sekretaris Dinkes kota Cilegon, Bapak H. M..Zais SE ,MM
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak , Dr Budi Mulyanto.
3. Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Nurul Hakim, S.HUT, MSi
4. KaBid Pemberdayaan Masyarakat sekaligus ketua Tim TPCB Dahlia Dinas Kesehatan Kota Cilegon,Drg Rully Kusumawardhany,MM
5. Ka.Bid SDK Farmasi dan POM Dinas Kesehatan Kab.Lebak, Endang Komarudin,SKM,S.Kep,MA
6. Ka. Bid. YANKES dan Plt Ka.Bid Kesmas Dinkes Lebak, dr Firman Rahmatullah, MKM
7. Ka.Bid P2 Dinkes Lebak, dr Nining Tilawah,M.Kes
8. Sub.Koord.Yankes Primer, Mutu dan Akreditasi Dinkes Lebak Dedi Saptari, SKM, M.Kes
9. Pendamping Orientasi Fasilitator Dinas Kesehatan Propinsi Banten/Ka.Sie Promkes
Arie Sulandari, SH, MKM
10. Staf Yankes Primer, Mutu dan Akreditasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
11. Kepala Puskesmas Se-Kab. Lebak berjumlah 43 orang.
Dalam sambutannya, kedua kepala dinas menyampaikan pentingnya kerjasama dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari Kepala Puskesmas Ciwandan yang menjelaskan pelaksanaan ILP yang telah berjalan sejak 2024 di sembilan Puskesmas, tujuh Pustu, dan 19 Posyandu.
Program ini menekankan pada pelaksanaan 14 jenis skrining kesehatan untuk pengunjung baru serta pencatatan yang mendukung pemantauan kesehatan masyarakat.
Penekanan program ILP terletak pada
1. Dilaksanakannya 14 macam skrining pada pengunjung yang datang pertama kali ke Puskesmas, Pustu maupun Posyadu.
2. Selain itu pelayanan mengikuti siklus hidup manusia.
Baca juga: Diskominfo Kota Cilegon Tingkatkan Kapasitas Jurnalis
3. Pencatatan & pelaporan yang bisa memperkuat PWS ( pemantauan wilayah setempat )untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat termonitor.
4. Mempermudah akses pelayanan kesehatan sampai tingkat kelurahan.
5. Memastikan standardisasi kualitas SDM kesehatan dan kader.
Namun, dalam pelaksanaannya, Puskesmas Ciwandan menghadapi beberapa kendala, seperti sistem penginputan laporan, jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, dan kurangnya sarana prasarana.
Adapun kendala yg masih dihadapi oleh Puskesmas Ciwandan adalah
Baca juga: Kelurahan Gunung Sugih Buka Pintu Pendidikan tanpa Batas
1. sistem penginputan & pengiriman laporan ke Kemenkes.
2.Juga terbatasnya jumlah tenaga kesehatan. 3.Terbatasnya sarana & prasarana kesehatan.
4.Banyaknya skrining yg harus dilakukan pada awal kunjungan.
5.Kemampuan kader belum merata dalam melakukan skrining dan penguasaan 25 keterampilan kader.
Para peserta diskusi sepakat bahwa dukungan lintas sektor sangat diperlukan untuk memperkuat implementasi ILP.
Kunjungan diakhiri dengan tour ke Pustu Randakari dan dilanjutkan dengan sholat Dzuhur serta makan siang.
Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan wawasan berharga bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan seluruh Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah mereka.fauzi
Editor : Redaksi