Program Sumur Bor Rilis Sukses Dongkrak IKP Ponorogo Melebihi Jatim

realita.co
Program sumur bor yang getol dilakukan Sugiri-Lisdyarita sukses meningkatkan produktivitas pertanian.

PONOROGO (Realita)- Getolnya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati (Wabup) Lisdyarita dalam meratakan cakupan ketersediaan air untuk lahan pertanian, melalui program Sumur Bor selama 3,5 tahun menjabat terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Dari data di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, selama kurun waktu 2021-2024, sedikitnya ada 191 sumur dalam yang telah dibangun Rilis untuk lahan pertanian. Dengan rincian 2021 sebanyak 25 unit, 2022 sebanyak 90 unit, 2023 sebanyak 42 dan ditahun ini sebanyak 34 unit.

Baca juga: Dinilai Beradab dan Merakyat, Barisan Emak-Emak Ponorogo Dukung Rilis

Kepala Bidang Saranan dan Prasarana Dispertahankan Tamar mahara mengatakan, sumur bor yang dibangun memiliki kedalaman 80 meter. Dimana program ini dalam rangka mewujudkan ketersediaan air yang stabil untuk lahan pertanian.

" Program ini solusi dari masalah sulitnya air bagi petani. Karena ketersediaan air cukup penting dalam mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian," ujarnya.

Baca juga: Debat Kedua Pilkada Ponorogo, Sugiri Sebut Ipong Masih Ajak Debat Kusir dan di Luar Tema

Lebih jauh Tamar menambahkan, sejak getolnya program sumur bor 3,5 tahun terakhir. Nilai Tukar Petani (NTP) Ponorogo meningkat signifikan sejak tahun 2021 hingga 2024. Dimana di tahun 2021 dari target 114,29 terealisasi 116,65 angka ini jauh lebih tinggi dari realisasi nasional 00,01 dan capaian Jatim 106,15. Di tahun 2022 dari target 115,57 terealisasi 116,65 tahun angka ini juga jauh lebih tinggi dari capaian nasional yakni 102,47 dan capaian jatim yakni 107,27. Tahun 2023 dari target 116,92 terealisasi 116,94 angka ini juga jauh lebih tinggi dari nasional yakni 109,44 dan capaian jatim 110,64. Sedangkan di tahun 2024 dari target 117,27 terealisasi 117,52 angka ini jauh lebih tinggi ketimbang capaian nasional yakni 111,03.

Hal ini juga berimbas pada naiknya Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Ponorogo dari tahun 2021-2024 dari capaian Jatim. Dimana tahun 2021 IKP Ponorogo mencapai 85,28 sedangkan capaian Jatim yakni 79,7. Tahun 2022 capaian IKP Ponorogo yakni 86,2 sedangkan Jatim 79,85. Tanun 2023 capaian Ponorogo 87,91 sedangkan capaian Jatim 82,46.

Baca juga: Jelang Debat Kedua Pilkada Ponorogo,  Survei ARCI; 70,1% Warga Pilih Rilis Ketimbang Ipong-Luhur

" Ada trend kenaikan IKP yang cukup signifikan sejak tahun 2021. Hal ini dampak dari program sumur bor yang mulai merata. Diamana saat ini petani tak lagi kesulitan air," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru