Angka Perkawinan Anak di Lamongan Menurun

realita.co

LAMONGAN (Realita) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Lamongan mengungkapkan angka perkawinan anak di Kabupaten tahun 2024 menurun.

Hingga bulan Desember 2024 tercatat sebanyak 234 data yang masuk untuk melakukan konseling. Sedangkan data di Pengadilan Agama (PA) sebanyak 246. Angka tersebut merupakan akumulasi dengan pengajuan DISKA bulan Desember 2023 yang dilaksanakan pada Januari 2024 dan mengalami penurunan. Pada tahun 2022 tercatat sebanyak 462 angka perkawinan anak dan pada tahun 2023 sebanyak 307.

Baca juga: Sambut Hari Anak Nasional 2024, Pemkot Surabaya Sosialisasikan Pencegahan Perkawinan Pada Usia Anak

"Terlepas dari itu semua Angka perkawinan anak di Lamongan mengalami progres penurunan yang signifikan di tahun 2023 sebesar 30%. Namun kita akan terus mengupayakan menekan angka tersebut, sehingga tidak ada lagi perkawinan anak. Karena perkawinan anak ini memiliki dampak negatif, baik dari segi fisik maupun psikologis calon pengantin," tutur Kepala Dinas DP3A Kabupaten Lamongan, Umuronah.

Dijelaskan oleh Umuronah, penurunan angka perkawinan anak dipengaruhi oleh upaya yang dilakukan oleh DP3A. Diantaranya ialah rencana aksi daerah cegah perkawinan anak, mengadakan MoU terkait pencegahan perkawinan anak bersama PA dan organisasi perempuan (TP PKK, Nasyiatul Aisiyah, Fatayat NU), melakukan konseling dispensasi kawin (Diska) yang ingin melangsungkan pernikahan, sosialiasi ke sekolah hingga kecamatan dan membuat platform Inkompak.

Baca juga: TP PKK Sumenep Beri Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak dan Stunting

Inkompak sendiri merupakan aplikasi yang memudahkan calon pemohon yg ingin mendaftar konseling, karena pendaftarannya bisa dilakukan secara online. Kedepan aplikasi ini akan dilengkapi dengan informasi kesehatan reproduksi tentang bahaya perkawinan anak, dan lainnya.

"Inovasi Inkompak yang diciptakan agar pendaftaran konseling lebih efektif dan efisien. Pemohon DISKA tidak perlu ke PA untuk meminta surat pengantar, jadi langsung bisa ke MPP pada hari senin sampai denganrabu atau ke PA pada hari kamis untuk melakukan konseling. Aplikasi ini nanti juga bisa di akses untuk melihat kecamatan mana yg angka diska nya tinggi. Lima kecamatan dengan angka diska tertinggi adalah Kecamatan Paciran Ngimbang, Sambeng, brondong dan babat," jelas Umuronah.

Baca juga: Gotong Royong Surabaya Menekan Stunting, hingga Angkanya Terendah se-Indonesia

Umuronah mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 juga akan terus melangsungkan ragam kegiatan untuk mencegah perkawinan anak di Kabupaten Lamongan. Sehingga angka perkawinan anak bisa lebih kecil.

Reporter : David Budiansyah

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru