JAKARTA (Realita) - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, menilai pernyataan Effendi Simbolon yang meminta Megawati Soekarnoputri mundur dari jabatan Ketua Umum PDIP upaya mencari panggung politik.
Pernyataan ini menyusul status tersangka Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus suap yang melibatkan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, oleh Harun Masiku.
Baca juga: Buntut Pilkada Jakarta 2024, PDIP Pecat Effendi Simbolon
"Enggak ada maknanya, cuma cari panggung," kata Andreas, Rabu (8/1/2025).
Menurut Andreas, Effendi yang sudah dipecat dari kader PDIP itu tidak memiliki legitimasi untuk meminta Megawati turun dari jabatan Ketua Umum PDIP.
"Effendi itu siapa?" ujar Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI ini.
Sebelumnya, Effendi menyatakan bahwa Megawati seharusnya bertanggung jawab atas perkara hukum yang menjerat Hasto.
"Harus ada pertanggungjawaban dari ketua umum juga bahwa ini kan ada pelanggaran hukum," ucapnya.
Effendi menyebut, langkah mundur Megawati akan menjadi bentuk tanggung jawab moral atas kasus ini.
"Dia harus mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas, ini kan masalah serius masalah hukum, bukan masalah sebatas etika yang digembar-gemborkan ini hukum," tuturnya.
Menurutnya, sudah saatnya PDIP melakukan pembaruan total di jajaran kepemimpinan. Dia mengusulkan agar posisi ketua umum dan jabatan strategis lainnya direstrukturisasi.
"Ya, harus diperbaharui ya semuanya mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbaharui bukan hanya level Sekjen ya, sudah waktunya lah sudah waktunya pembaharuan yang total ya, karena ini kan fatal ini," tegasnya.tri
Editor : Redaksi