RUTENG MANGGARAI NTT (Realita)- Meski telah menerima uang panjar dari para Calon pelanggan PLN sejak Desember 2020 lalu, PT. Telaga Ende perwakilan Ruteng hingga kini tidak kunjung melakukan proses pemasangan meteran listrik di desa Golo lewe kecamatan kuwus barat kabupaten Manggarai barat Nusa Tenggara Timur.
PT. Telaga merupakan perusahaan yang mengerjakan pemasangan dan pengadaan meteran listrik di desa Golo lewe.
Baca juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada
Sudah hampir setahun, tepatnya hingga September 2021, PT. Telaga Ende yang berkantor di Bahong desa Benteng kuwu kecamatan Ruteng kabupaten Manggarai itu tidak juga mulai melaksanakan tanggung jawabnya yakni memasang meteran listrik di desa Golo lewe.
Selain itu direktur PT. Telaga Ende, Diana Leba tidak memberikan kabar dan penjelasan kepada masyarakat terkait belum dipasangnya meteran listrik tersebut hingga akhirnya perwakilan masyarakat desa Golo lewe harus bersusah payah mendatangi kantornya di Bahong pada 22 Agustus 2021 lalu.
Bahkan Diana disebut bersikap masa modoh sejak telah menerima uang panjar pada Desember 2020 lalu.
Hal ini menuai reaksi dan komplain masyarakat desa Golo lewe itu sendiri. Mereka mengaku kecewa bahkan merasa ditipu oleh PT. Telaga Ende hingga menyebut mitra PLN tersebut sebagai perusahaan yang tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.
Kepada Realita. Co, Donatus Jemeon, salah seorang warga desa Golo lewe mengungkapkan kekecewaannya. Donatus mengatakan bahwa kekecewaan mereka rasakan lantaran Direktur PT. Telaga, Diana Leba beberapa kali membuat janji bohong terkait pemasangan meteran listrik tersebut.
Pertama kali Diana berjanji kepada para calon pelanggannya di desa Golo lewe bahwa pemasangan meteran listrik akan dilakukan pada Januari 2021 lalu, namun waktu yang dijanjikan itu tak kunjung terealisasi.
Janji pertama tidak ditepati, masyarakat mendatangi kepala desa Golo lewe, Alesandro Da Silva Baut untuk menanyakan hal tersebut. Mereka tanyakan hal itu kepada kepala desa Golo lewe karena yang memfasilitasi sosialisasi terkait mitra dan seluruh administrasinya dilakukan bersama kepala desa Golo lewe dan pihak PT. Telaga.
Kepada mereka, Dado mengatakan bahwa pemasangan meteran listrik tersebut akan dilakukan Maret 2021. Hal itu Ia sampaikan berdasarkan hasil koordinasinya dengan Direktur PT. Telaga Ende, Diana Leba.
Sayangnya, janji tersebut kembali melenceng. Merasa tidak puas, masyarakat kembali mendatangi kepala desa untuk menanyakan perihal tidak terealisasinya janji yang sebelumnya disampaikan itu. Janji baru lagi lagi mereka terima. Kepada mereka Dado mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasinya dengan direktur PT. Telaga Ende Diana Leba, pemasangan meteran listrik itu akan dilakukan pada Juli 2021, namun setelah ditunggu janji itu tidak juga ditepati.
Merasa janggal dan bosan dengan janji yang disampaikan melalui kepala desa mereka, pada 22 Agustus 2021 beberapa orang perwakilan masyarakat desa tersebut akhirnya mendatangi langsung kantor PT. Telaga Ende di Bahong dan menemui direkturnya, Diana Leba.
Donatus Jemeon mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang disampaikan beberapa orang tersebut, direktur PT. Telaga Diana Leba berjanji akan mengerjakan pemasangan meteran listrik di desa Golo lewe tersebut pada minggu ketiga bulan September 2021 ini.
Donatus dan pelanggan lainpun kini sedang menunggu janji yang ke sekian kalinya dari direktur PT. Telaga, Diana Leba itu
Baca juga: Bangun Ekosistem Energi Hijau, PLN Gandeng Sederet Startup Terkemuka
Donatus mengatakan bahwa Ia dan calon pelanggan lain di desa Golo lewe telah menyetor uang panjar kepada PT. Telaga melalui pemerintah desa Golo lewe dengan nilai nominal bervariasi mulai dari Rp. 500.000, 1. 000.000 hingga Rp. 1.500.000. Donatus sendiri mengaku telah menyetor uang panjar sebesar Rp. 1000.000.
Penyetoran melalui pemerintah desa Golo lewe tersebut kata Donatus karena sosialisasi terkait mitra dan seluruh administrasinya dilakukan melalui desa termasuk penyetoran uang panjar.
Donatus mengatakan bahwa berdasarkan sepengetahuannya, total ada 62 orang desa Golo lewe yang telah menyetor uang panjar tersebut kepada PT. Telaga melalui orang yang dipercayakan kepala desa Golo lewe. Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa total uang dari 62 orang tersebut, sebab nilainya yang bervariasi.
Donatus meminta agar pemerintah desa Golo lewe dan pihak PT. Telaga Ende bertanggung jawab dan segera melakukan pemasangan meteran listrik mereka.
Direktur PT. Telaga Diana Leba saat dikonfirmasi media ini pada Jumat (03/09/2021) tidak memberikan klarifikasi perihal belum dikerjakannya pemasangan meteran listrik di desa Golo lewe tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa uang panjar tersebut sisanya masih ada di kepala desa Golo lewe. Namun Diana tidak menyebut nominal uang yang masih tersisa di kepala desa Golo lewe tersebut.
Diana yang saat itu mengaku sedang mengurusi listrik desa di desa lain merasa tidak terima dikonfirmasi wartawan media ini.
Melalui pesan Whattsappnya Diana Leba bahkan menantang wartawan media ini untuk melapor ke Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi terkait sikapnya yang belum melakukan pemasangan meteran listrik di desa Golo lewe itu.
Baca juga: Pemkot Surabaya Bersama PLN Tambah 4 Titik SPKLU, Langkah Optimalisasi Kendaraan Listrik
Tidak hanya itu, dalam pesan Whattsappnya Diana justru melecehkan nama Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dengan sebutan pak Edit.
“Sekalian lapor ke Pak Edit saja, bupati mana kalau kau benar, sekalian lapor bupati Mabar kalau kau benar,” tantang Diana Leba, seolah ia berlindung di balik nama Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi
Seakan merasa diri hebat dan tidak bersalah, Diana menantang masyarakat desa Golo lewe yang menjadi nara sumber media ini untuk datang ke kantornya.
“Nanti tgl bawa ke kantor nara sumbernya tuh,” ungkap Diana Leba penuh arogan.
Sementara itu, Kepala desa Golo lewe, Alesandro Da Silva Baut (Dado) dikonfirmasi media ini pada Jumat siang (03/09) mengaku masih menyimpan uang panjar warga desa Golo lewe tersebut sebesar Rp. 16.800.000.
Uang tersebut menurutnya sengaja Ia tahan sebab direktur PT. Telaga Ende, Diana Leba lalai dan hanya main janji untuk mengerjakan pemasangan meteran listrik masyarakat desanya itu. Padahal meteran dari 40 orang lebih yang uang panjarnya telah direktur PT. Telaga Ende itu terima belum juga dikerjakan.
Namun demikian kepada media ini Dado berjanji dalam beberapa hari ini Dirinya akan menyetor semua uang tersebut kepada pihak PT. Telaga Ende jika memang hal itu menjadi alasan bagi PT. Telaga tidak mengerjakan pemasangan meteran listrik masyarakatnya itu. dengan catatan, minggu ketiga September 2021 ini meteran harus terpasang sesuai yang Diana janjikan kepada masyarakat yang menemuinya di kantornya di Bahong beberapa waktu lalu.PaulNabang
Editor : Redaksi