BARCELONA - Posisi Ronald Koeman sebagai pelatih kepala Barcelona terancam usai hasil imbang yang didapat timnya dari Granada dengan skor 1-1 dalam laga pekan kelima Liga Spanyol 2021-2022, Senin (20/9/2021) waktu setempat atau Selasa pukul 02.00 WIB.
Barcelona terpaksa meraih hasil imbang 1-1 dalam lanjutan Liga Spanyol pada Senin malam atau Selasa dini hari.
Baca juga: Dipermak Bayern Habis-habisan, Barcelona Terusir dari Liga Champions
Meski bermain di Camp Nou, Barcelona tampil melempem dan bahkan harus kebobolan terlebih dulu pada menit ke-2 lewat gol Domingos Duarte.
Sedangkan El Barca harus menunggu hingga menit ke-90 untuk menyamakan kedudukan melalui Ronald Araujo.
Hasil imbang membuat sorotan tertuju kepada sang pelatih, Ronald Koeman.
Pasca-laga, seruan Ronald Koeman untuk dipecat menyeruak.
Salah satu faktor kekecewaan fans adalah saat melihat taktik Koeman.
Pada laga melawan Granada, Ronald Koeman terlihat jelas mengalami kebuntuan saat tertinggal 0-1.
Di babak kedua, Koeman memutuskan untuk memasukkan bek veteran Barcelona, Gerard Pique, dan memasangnya sebagai striker.
Pique dimasukkan pada menit ke-75 untuk menggantikan Yusuf Demir.
Pique memang terbukti memiliki peran dalam menyelamatkan Barcelona dari kekalahan melawan Granada.
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, mengungkapkan alasannya memasang Gerard Pique sebagai striker dadakan dalam laga Liga Spanyol melawan Granada.
Bek berusia 34 tahun ini mengirim bola kepada Pablo Gavira yang kemudian meneruskannya ke Araujo di dalam kotak penalti.
Araujo kemudian menanduk bola umpan Gavira sebelum menyarangkannya di gawang Granada.
Baca juga: Barcelona Ingin Klopp Gantikan Koeman
"Ini memalukan untuk Barcelona. Koeman tak paham apa-apa soal melatih. Dia menurunkan Pique sebagai penyerang," tulis seorang penggemar.
"Koeman menurunkan Pique dari bangku cadangan dan menurunkan dia sebagai pemain nomor 9. Barcelona bisa kalah di laga ini. Pelatih mereka adalah seorang yang sedang bingung," tulis fan yang lain.
Ronald Koeman mengaku punya alasan tersendiri mengapa memilih untuk memasang Pique sebagai penyerang bersama Luuk de Jong.
"Kami kekurangan pemain, orang-orang yang menonjol dengan aksi individu. Lihat saja daftar skuad kami," kata Koeman, dikutip dari BolaSport.
"Kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan. Tidak ada pemain untuk tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami, tetapi jika permainan menginginkan perubahan, kami harus melakukannya."
"Kami bermain dengan formasi 4-3-3 pada awalnya, tetapi kami tidak memiliki kecepatan di sayap."
"Philippe Coutinho terlalu masuk ke dalam, sementara Yusuf Demir tidak terlalu dalam, dan begitulah adanya."
Baca juga: Aguero Menyesal Batal Duet dengan Messi
"Dengan Ansu dan Dembele tentu akan berbeda. Namun, mereka tidak ada dan kami harus mencari alternatif."
"Kami telah mengubah gaya kami, menempatkan Gerard Pique, Ronald Araujo dan Luuk de Jong di lini serang."
"Dan begitulah hasil pertandingannya. Kami harus menyoroti ambisi tim untuk selalu mencari gol penyeimbang," tambahnya.
Adapun pencetak gol Ronald Araujo mengaku bila taktik Koeman murni adalah improvisasi.
Bek berusia 22 tahun itu mengaku tim tak pernah berlatih dengan memasang Pique sebagai striker.
"Kami tidak berlatih dengan Pique sebagai penyerang, tetapi saat kami masuk dari luar dan tengah, dia adalah pilihan yang bagus karena dia bertubuh besar," ujar Araujo.bos
Editor : Redaksi