Untag Surabaya Lakukan Simulasi Kuliah Hybrid

realita.co
Untag Surabaya mempersiapkan perkuliahaan tatap muka secara serius untuk menyambut mahasiswa baru

SURABAYA(Realita)-Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mempersiapkan diri untuk menyambut mahasiswa baru dengan sistem tatap muka.  Langkah awal, Untag melakukan simulasi perkuliahan hybrid yang mengintegrasikan kuliah luring dan kuliah daring secara bersamaan dengan jumlah maksimal mahasiswa 50% kapasitas ruangan. 

Untuk mahasiswa lainnya melakukan perkuliahan via daring. Mahasiswa Prodi Teknik Informatika Kelas Internasional menjadi peserta simulasi pelaksanaan hybrid learning.

Baca juga: Untag Surabaya Gelar Pelatihan Pembibitan Buah Kelengkeng, Ini Cara Pilih Kelengkeng yang Baik

“Sejak Senin lalu, empat program studi Internasional Untag Surabaya sudah melangsungkan PTM Terbatas. Semua mahasiswa sudah kuliah luring karena jumlahnya juga memenuhi 50% kapasitas ruangan. Namun, untuk Kelas Internasional Prodi Teknik Informatika ini jumlahnya cukup banyak sehingga kami lakukan perkuliahan hybrid,” papar Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro, ST., MT., 

Baca juga: Prodi Arsitek Untag Surabaya Bantu Buatkan Desain Cafe Wisata Kampung Kelengkeng

Pada pelaksanaan simulasi, terhitung 16 mahasiswa hadir secara luring di Ruang Q306, Gedung Prof. Dr. Roeslan Abdul Ghani Untag Surabaya. Sementara 11 mahasiswa lainnya hadir secara daring. Kesiapan peralatan dan teknis menjadi hal yang diperhatikan dalam perkuliahan hybrid sehingga meski hadir secara daring, mahasiswa dapat melihat secara langsung penjelasan dosen di kelas. Pembelajaran juga berlangsung interaktif dengan mahasiswa bisa mengajukan pertanyaan secara langsung seperti berada di dalam kelas. “Harapannya materi yang diterima oleh mahasiswa di ruang kelas dan rumah, sama,” kata Harjo.

Lebih lanjut dikatakannya, simulasi pelaksanaan hybrid ini menjadi tolak ukur pelaksanaan perkuliahan mahasiswa baru pada November mendatang. Sebelumnya, data mahasiswa dalam mengisi prasyarat untuk mengikuti PTM terbatas, seperti izin dari orang tua dan bukti telah vaksin terdata pada Biro Akademik. Kemudian data tersebut diserahkan pada Prodi untuk pembagian jadwal luring dan daring mahasiswa. Harjo berharap, meski dengan hybrid, capaian pembelajaran tetap tercapai.

Baca juga: Wisata Kelengkeng Sidoarjo Terlihat Cantik dari Jauh, Gapura yang di Bangun Untag Sangat Indah

Salah satu mahasiwa yang menjadi peserta simulasi perkuliahan hybrid, Zary Cecelya, mengatakan metode perkuliahan hybrid jauh lebih efektif sebab ia bisa berinteraksi dengan dosen. “Perkuliahan hybrid ini lebih efektif dan dapat lebih mudah memahami materi. Kami bisa langsung berinteraksi dengan dosen,” ungkapnya. (arif)

Editor : Arif Ardliyanto

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru