MADIUN (Realita)- Pemerintah Kota Madiun memberikan seragam gratis bagi siswa SD dan SMP di Kota Madiun. Ribuan seragam lengkap beserta atribunya tersebut, diberikan secara simbolis oleh Walikota Madiun, Maidi di SMPN 4 Madiun, Kamis (7/10/2021).
Masing-masing siswa menerima dua stel kain seragam. Yakni seragam putih merah dan pramuka untuk siswa kelas 1 SD serta putih biru dan pramuka untuk siswa kelas 7 SMP. Selain itu, siswa juga diberikan ongkos jahit sebesar Rp 300 ribu dipotong pajak, plus masker.
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
"Hari ini seragam sudah saya berikan. Karena sudah mulai masuk sekolah. Dan setelah kita antigen tidak menemukan yang reaktif. Masker pendekar yang kita berikan juga wajib dipakai, itu sebagai identitas," kata Maidi.
Dirinya sengaja memberikan kain, bukan seragam jadi. Hal itu dianggap mampu menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat di Kota Madiun. Apalagi ditengah pandemi Covid-19. Artinya, kain seragam itu dijahitkan ke penjahit yang ada di dalam Kota Madiun. Pun, toko-toko yang menjual benang maupun kancing baju juga kebagian rezeki.
"Kalau kita beri seragam jadi, ekonomi kita nggak jalan. Pola pikir itu untuk ngegas ekonomi. Kalau seragam jadi tinggal pesan dipabrik, tapi kan ekonomi kita nggak jalan," tuturnya sembari menjelaskan bahwa dirinya tidak mematok kain tersebut segera jadi, lantaran harus diantrekan terlebih dulu ke penjahit.
Maidi menyatakan, pemberian kain seragam gratis bagi siswa itu dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan antara siswa satu dengan yang lain. Sebab latar belakang masing-masing siswa berbeda. Mulai golongan menengah kebawah hingga menengah keatas. Hal itu yang membuat pemerintah hadir untuk memberikan kesetaraan karena semua siswa memiliki identitas yang sama. Selain itu program tersebut bisa meringankan beban orang tua siswa di masa pandemi covid-19.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
"Karena ada anaknya pedagang, buruh, tenaga kesehatan, konglomerat. Dengan kita polakan seperti ini, berarti menandakan bahwa mereka itu sama. Identitasnya sama, kompetitif mencari ilmu. Kemudian kita juga ingin meringankan beban orang tua. Kalau beli seragam mahal, ongkos jahitnya mahal, kan kasihan," tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun, Lismawati menyatakan, pembagian kain seragam gratis dijadwalkan dua hari selesai. Dimulai untuk siswa SMP yang dapat diambil di masing-masing sekolah. Sehari berikutnya untuk siswa jenjang SD.
"Uang jahitnya Rp 300 ribu dipotong pajak. Untuk SMP kenanya Rp 288 ribu. Kalau SD Rp 260 dipotong pajak, karena ukuran kain seragamnya untuk siswa SD dan SMP kan beda," terangnya.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Diketahui, total penerima kain seragam gratis di Kota Madiun sebanyak 5.875 siswa. Masing-masing siswa menerima dua stel seragam lengkap dengan atribut. Rinciannya 2.640 siswa kelas I SD serta 3.235 siswa kelas 7 SMP. adv
Editor : Redaksi