JAKARTA – Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) diperingati setiap 10 Oktober setiap tahunnya. Puncak peringatan di Indonesia sendiri akan dilangsungkan di Solo, Jawa Tengah.
Tema global peringatan HKJS tahun ini adalah 'Mental Health in An Unequal World' dengan subtema nasional di Indonesia 'Kesetaraan Dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua'. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya hal ini.
Baca juga: Diduga Depresi karena Istri Meninggal, Suami Gantung Diri
"Ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu kesehatan jiwa di seluruh dunia dan memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan jiwa,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ, M.Kes., dalam keterangannya.
Baca juga: Diduga karena Belajar Agama dari Youtube, Ibu Bacok Anak Kandungnya hingga Tewas
Pertimbangan pengambilan tema tersebut karena kenyataan bahwa saat ini 75-95 persen orang dengan gangguan jiwa di negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak dapat mengakses layanan kesehatan jiwa. Hal ini terjadi karena kurangnya investasi pada kesehatan jiwa, stigma, dan diskriminasi juga berkontribusi pada kesenjangan pengobatan.
"Stigma dan diskriminasi tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan orang dengan gangguan fisik dan kejiwaan, tetapi juga pada keluarganya dan kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan," tutur dia.
Baca juga: Diduga Depresi, Harish Lindaskan Diri ke Kereta Api
Celestinus menambahkan, pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini juga berdampak besar pada kesehatan jiwa masyarakat. Tenaga kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, pelajar, orang yang tinggal sendiri, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan jiwa yang sudah ada sebelumnya, sangat terpengaruh.iva
Editor : Redaksi