YANGON - Junta militer Myanmar menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada pembantu dekat pemimpin sipil terguling Aung San Suu Kyi karena pengkhianatan pada Jumat (29/10/2021).
"U Win Htein dijatuhi hukuman 20 tahun penjara berdasarkan pasal 124a oleh pengadilan khusus," kata pengacara Myint Thwin kepada AFP, seraya menambahkan bahwa mereka akan mengajukan banding seperti dikutip dari France24.
Baca juga: Hujani Gawang Myanmar dengan 5 Gol, Indonesia di Puncak Klasemen
Mantan anggota parlemen itu adalah anggota tingkat tinggi pertama Liga Nasional untuk Demokrasi, partai Aung San Suu Kyi, yang dijatuhi hukuman oleh junta setelah diadili.
Pria berusia 80 tahun itu adalah veteran tahanan politik, yang telah menghabiskan waktu lama di dalam dan di luar tahanan karena berkampanye menentang kekuasaan militer.
Dianggap sebagai tangan kanan Suu Kyi, dia telah lama dicari oleh media internasional dan domestik untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh pemimpin de facto Myanmar itu.
Menjelang penangkapannya tiga hari setelah kudeta, dia mengatakan kepada media lokal bahwa kudeta militer tidak bijaksana, dan para pemimpinnya telah membawa negara itu ke arah yang salah.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Bantai 60 Orang Suku Kachin
Aung San Suu Kyi sendiri menghadapi sejumlah dakwaan yang bisa membuatnya dipenjara selama beberapa dekade, mulai dari mengimpor walkie talkie secara ilegal hingga melanggar aturan virus Corona.
Dia bersaksi untuk pertama kalinya di pengadilan junta pada hari Selasa lalu, empat bulan setelah diadili oleh militer, sebuah sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada AFP.
Media telah dilarang menghadiri persidangan Suu Kyi di pengadilan khusus di Ibu Kota yang dibangun militer Naypyidaw dan junta baru-baru ini melarang tim hukumnya berbicara kepada media.
Baca juga: Jika Ingin Lolos Semifinal, Indonesia Cuma Butuh Main Imbang Lawan Myanmar
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari lalu, dengan aksi protes secara nasional meletus dan lebih dari 1.100 orang tewas oleh pasukan keamanan, menurut kelompok pemantau lokal.
Sebelumnya,tujuh kantor cabang bank swasta, KBZ, diledakkan oleh penyerang tak dikenal di pusat kota Mandalay, Myanmar. Serangan ini terjadi di tengah kekhawatiran bank-bank swasta membocorkan identitas nasabahnya kepada junta militer Myanmar.sin
Editor : Redaksi