Pemprov Jatim Dukung Implementasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

realita.co
Plh Sekda Jatim Heru Tjahjono, didampingi Depdir BPJAMSOSTEK Jatim Deny Yusyulian dan Kadisnaker Jatim Himawan Estu Bagijo menyerahkan manfaat program BPJAMSOSTEK di acara sosialisasi Paritrana Award 2021 di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (3/11/2021).

SURABAYA (Realita) - Sejak tahun 2017 Pemerintah Pusat telah memberikan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Perusahaan Besar, Perusahaan Menengah dan Usaha Kecil Mikro.

Tahun 2021 ini, penghargaan yang disebut Paritrana Award akan kembali digelar. Penghargaan ini untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan perusahaan yang sepanjang tahun 2021 mendukung penuh implementasi dan tertib administrasi jaminan sosial ketenagakerjaan di wilayah masing-masing.

Baca juga: Pemprov Jatim Gelar Sertijab Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur

Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono membuka kegiatan Sosialisasi Paritrana Award 2021 dan Implementasi Keputusan Gubernur tentang Tim Koordinasi Pembinaan Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Timur, Rabu (3/11/2021). 

Heru memberikan apresiasi kepada penerima Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Paritrana) Award Tahun 2020, Yaitu RSNU Tuban terbaik ke-3 kategori perusahaan menengah dan Pesona Osing Banyuwangi kategori Usaha Kecil Mikro.

Paritrana Award merupakan ajang apresiasi kepada pemerintah daerah dan para pelaku usaha yang memiliki komitmen serta dukungan terhadap pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan tahun ini telah memasuki tahun kelima 

Paritrana Award tahun ini akan menilai kapitalisasi potensi atas terbitnya Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021. "Pemerintah daerah agar mendukung pelaksanaan kegiatan Paritrana Award di Jawa Timur," kata Heru.

Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Dua Penghargaan Sekaligus di Ajang Inotek Award Jatim 2023

Sementara itu Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jawa Timur, Deny Yusyulian, mengapresiasi langkah pemerintah daerah dan perusahaan peserta yang telah berhasil meraih Paritrana Award tahun sebelumnya, dan berharap dapat mempertahankan gelar yang sudah diterima.

Adapun kategori yang diberikan sama dengan periode penganugerahan pada tahun sebelumnya dengan melibatkan tim penilai yang merupakan perwakilan dari pemerintah, ahli jaminan sosial, ahli kebijakan publik, ahli pemberdayaan masyarakat, unsur pengusaha, unsur serikat pekerja dan BPJAMSOSTEK.

“Periode penilaian untuk penghargaan ini diambil dari awal Januari sampai dengan penghujung tahun 2021. Proses penilaian dilakukan dalam beberapa tahap, dan nantinya akan dilakukan wawancara bagi kandidat yang dinyatakan lolos pada seleksi penyisihan. Pada tahun ini kriteria penilaian ditambahkan indikator perlindungan relawan Covid-19 sebagai bagian perlindungan pekerja rentan," kata Deny.

Baca juga: Pj Wali Kota Batu Ajak Generasi Millenial Bersinergi Bersama Pemerintah

Disebutkan, Paritrana Award ini merupakan inisiasi dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemenko-PMK RI bersama BPJS Ketenagakerjaan yang sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu. Tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah dan Pelaku Usaha yang dinilai telah mengimplementasikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja dengan baik.

“Semoga para kandidat tahun ini bisa mencapai hasil yang maksimal sebagai buah dari usaha besar dalam mendukung dan mengimplementasi jaminan sosial ketenagakerjaan di daerah dan perusahaan masing-masing. Semoga Paritrana Award ini menjadi pemicu semangat yang memotivasi semua pihak, agar perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia dapat segera terwujud,” harap Deny.

Saat ini coverage sektor formal di Jawa Timur mencapai 29 persen, sedangkan informal baru 4 persen. "Kami ingin kesejahteraan peserta meningkat, dan kami memberikan apresiasi serta mendorong badan usaha berpartisipasi CSR dalam program Gerakan Nasional Peduli Perlidungan Pekerja Rentan seperti tukang becak, petani, marbot, pemulung dan lain sebagainya," tambah Deny.gan

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru