PONOROGO (Realita)- Rusaknya jalan sepanjang 500 meter di Dukuh Banyuarum Desa/Kecamatan Kauman yang hingga kini tak kunjung diperbaiki. Mengundang emosi warga sekitar, bahkan sejumlah banner satire (sindiran.red) dipajang disepanjang jalan poros penghubung Desa/Kecamatan Kauman dan Desa Ringinputih Kecamatan Sampung tersebut, Selasa (23/11).
Tercatat, 10 banner berukuran 50 cm x 100 cm bejejer di pinggir jalan yang diklaim warga rusak sejak 2015 lalu itu. Berbagai tulisan sindiran pun di pasang warga untuk meluapkan kekesalanya akibat tak kunjung diperbaiki jalan antar kecamatan tersebut. Diantaranya, " Dalan Rusak Didandani Rasah Ngenteni Wayahe Kampanye Bupati", " Sabar Yo Bos Lewat Dalan Kene Dalan Ndeso Bedo Karo Dalan Kuto!", " Bayar Pajek Yo Ajek, Kerjo Bakti Yo Ngadek, Ning Nyapo Dalan Ku Bacek," tulis warga.
Baca juga: Warga Tanya Realisasi Pelebaran Jalan Tanjakan Bahari, PUPR Kotabaru Minta Mengkonfirmasi ke PT STC
Warga setempat, Manto (40) mengaku banner satire ini dipasang warga pada, Minggu (21/11) kemarin. Ini setelah janji perbaikan jalan dalam kurun waktu 3 bulan, terhitung sejak bulan Agustus lalu tak kunjung dilakukan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
" Dulu dilepas karena akan diperbaiki. Tapi hingga bulan tidak ada kejelasan perbaikan akhirnya dipasang lagi sama warga disini," ujarnya.
Manto mengaku akibat rusaknya jalan poros ini, pada 2019 lalu warga sempat melakukan aksi protes dengan menjadikan kubangan air di jalan sebagai spot memancing.
"Dua tahun lalu bahkan sempat dilepasi lele disini dan dibuat mancing. Karena rusaknya parah," ungkapnya.
Baca juga: Jalan Menuju Desa Sampanahan Hulu Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Mengeluh, Dinas PUPR Cuek
Senada dengan Manto, Suyadi (50) menambahkan, akibat rusaknya 500 meter jalan poros Kauman-Sampung ini, puluhan pengendara sempat menjadi korban lantaran terjatuh dari kendaraanya. Beruntung tidak ada yang hingga mengalami luka berat.
" Kebanyakan rebutan jalan halus. 10 korban ada mungkin, tapi gak sampai luka berat. Paling beret-beret badannya," tambahnya.
Untuk menutup lubang jalan yang semakin dalam, akibat kerusakan yang tak kunjung diperbaiki. Ditambah aktifitas hilir mudik truk pengangkut beras yang melalui jalur ini. Warga berinisiatif menimbun sendiri lubang jalan yang bila hujan menjadi genangan.
Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
" Saya urug yang lubangnya dalam itu. Kalau hujan jadi genangan dalam. Apalagi truk tronton angkut beras itu lewat sini jadi makin parah rusaknya, warga gak berani melarang karena ini dalan PU," tambah Suyadi.
Warga berharap, Pemkab segera memperbaiki jalan poros desa ini. Pasalnya, kondisi ini mengganggu aktifitas warga sekitar." Harapnya segera diperbaiki. Kasian yang lewat sini jalannya rusak seperti ini," harapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPU-PKP) Jamus Kunto belum bisa dikonfirmasi. lin
Editor : Redaksi