LUMAJANG (Realita)- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang turut ambil bagian dari aksi kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan terdampak bencana alam awan panas guguran (APG) akibat erupsi Gunung Semeru yang melanda Kabupaten Lumajang.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Widayati Sutiaji, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto dan sejumlah jajaran Pemkot Malang, berangkat menuju Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, untuk menyalurkan bantuan, Senin (6/12).
Baca juga: Sutiaji Buka 'Pesta Rakyat Rutam Nuwus Kera Ngalam', Bagi-bagi 10 Ribu Porsi Bakso
Dijelaskan Wali Kota Malang, bantuan ini terkumpul dari kolaborasi bersama semua unsur hexahelik Malang Raya, mulai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Komunitas pengusaha, Dinsos-P3AP2KB, Satpol PP, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang.
Bantuan ini berbentuk sembako, tangki air, selimut dan lain sebagainya. Ia menyampaikan hari ini masih awal bantuan, sambil menginventarisir kebutuhan untuk bantuan susulan.
"Hari ini penyaluran bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana Gunung Semeru. Saya juga dengan teman-teman komunitas berangkat ke sana untuk menyalurkan langsung bantuan," ujar Sam Sutiaji panggilan akrab Walikota Malang.
Baca juga: Uji Coba Air dari IPA Sungai Bango 100 LPS, Sutiaji Pastikan Layak Minum
Dalam penyaluran bantuan, rombongan Wali Kota Malang bergerak ke lokasi dari Kantor Kecamatan Pronojiwo, lanjut memberikan paket sembako ke Kantor Desa Sumberurip yang digunakan sebagai dapur umum.
Selanjutnya, rombongan Walikota Malang juga menuju Pos Pengungsian di SDN 4 Supiturang. Posko ini tercatat sampai dengan hari ini menampung sebanyak 387 orang. Secara spontan Walikota dan rombongan berdialog langsung kepada warga yang mengungsi di lokasi ini.
Baca juga: Sutiaji Lantik 115 Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkot Malang
Sutiaji juga mengatakan, sebenarnya ada dana kurang lebih Rp 150 Juta dari galangan dana melalui BAZNAS. Tapi tidak disalurkan dulu, karena akan dibelanjakan dulu sesuai apa yang dibutuhkan korban terdampak bencana.
"Ini makanya kita sekalian inventarisir. Ternyata yang masih banyak dibutuhkan itu seperti pakaian, baju dalam anak, ada pembalut, air bersih juga," tandas Sutiaji.hms/mad
Editor : Redaksi