JAKARTA- Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 bersama para kru dan awaknya tak hanya meninggalkan duka bagi korps Angkatan Laut tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.
Namun di tengah situasi duka itu nyatanya ada pihak-pihak tertentu yang justru memberikan opini yang kurang membangun menyalahkan perihal alutsista yang sudah uzur. Bahkan ada pula yang menuding SBY sebagai sosok yang bertanggungjawab atas kondisi alutsista TNI saat ini.
Baca juga: AHY dan SBY Nyanyi "Kamu Nggak Sendirian" Bareng Ribuan Warga Lumajang
Tudingan itu pula yang kemudian membuat politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik meradang. Kegeramannya itu ditujukan kepada para buzzer Jokowi yang dianggap menyalahkan SBY yang tidak meremajakan alutsista TNI termasuk keberadaan sejumlah armada kapal selam milik Angkatan Laut.
"Buzzer Jokowi gak bermoral. Bangsa berkabung coba-coba cari untung dengan menyalahkan SBY tak meremajakan alutsista. Padahal modernisasi alutsista (minimum essential forces) justru dimulai oleh SBY. Hasilnya antara lain 3 kapal selam listrik dari Korsel dengan alih teknologi," kicaunya.
Baca juga: Mimpi SBY Bertemu Jokowi dan Megawati, Antara Realitas dan Khayalan
Pernyataan Rachland tersebut bahkan diaminkan oleh mantan staf khusus menteri ESDM, Muhammad Said Didu. Ia mengaku sebgai saksi sejarah bagaimana SBY melakukan modernisasi alutsista saat menjabat sebagai presiden.
"Saya saksi sejarah dan ikut sebagai pelaksana program modernisasi alutsista. Saat pemerintahan SBY anggaran pertahanan naik sekitar 2 kali lipat, sekarang?" ucapnya.
Baca juga: Gara-Gara KTT G20, Megawati dan SBY Akhirnya Duduk Semeja
Berdasarkan catatan sejarah, SBY pernah mengklaim jika ia telah berhasil membangun alutsista modern selama dua periode menjabat sebagai presiden. Hal itu tertuang dalam amanat yang dibacakan di hari HUT TNI yang ke-69 silam.
Dalam rinciannya, di era SBY TNI berhasil menambah alutsista canggih seperti tank leopard, rudal anti-tank, helikopter serbu apache, kapal perusak kawal rudal, roket multi-laras hingga pesawat sukhoi.sua/tw
Editor : Redaksi