Hadang Pemudik, Polres Madiun Kota Siagakan Ratusan Personil

realita.co
Ratusan personil disiapkan melakukan pengamanan larangan mudik.

MADIUN (Realita) - Polres Madiun Kota menyiapkan 200 personil gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, PMI, BPBD dan paguyuban pencak silat untuk mengantisipasi kedatangan pemudik dari luar daerah.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, penyekatan dimulai hari ini Senin (26/4/2021) ditiga titik perbatasan menuju Kota Madiun. Yakni, pada sisi utara di PG. Rejo Agung, sisi barat Mancaan dan dari sisi selatan di simpang lima Te'an. Menurutnya, tidak semua masyarakat dilarang masuk ke Kota Madiun. Pengecualian dilakukan bagi mereka yang melakukan tugas kedinasan dibuktikan dengan surat dinas. Kemudian menjenguk orang sakit atau meninggal dunia diperbolehkan bepergian dengan tetap menunjukkan surat keterangan bebas covid-19 dan disiplin protokol kesehatan.

Baca juga: Acara Gangster Sakura di Madiun Jelas tanpa Izin, Panitia Masih 'Bebas'

"Untuk Kota Madiun kita mengikuti instruksi dari pusat bahwa kemungkinan akan diberlakukan aglomerasi yaitu hanya berlaku di wilayah Madiun Raya saja atau korwil V ini," katanya usai memimpin apel kesiapan pengamanan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah dihalaman Mapolres Madiun Kota, Senin (26/4/2021).

Untuk mengantisipasi adanya pemudik yang melewati jalur tikus,  pihanya telah mempersiapkan petugas khusus. Petugas nantinya akan melakukan pengecekan terhadap plat nomor kendaraan yang melintas. Sementara bagi warga yang sekadar lewat, disarankan tidak melintasi dalam kota. Tetapi jalan alternatif lain.

"Kalau kedapatan ada warga yang minjam plat nomor warga dalam kota ya itu sudah menyalahi aturan, berarti menggunakan identitas palsu. Itu bisa kena sanksi, ada tilang nanti," tandasnya.

Baca juga: Kasus Gangster Sakura Madiun Belum Tuntas

Di tempat yang sama, Walikota Madiun, Maidi menyatakan dukungannya terhadap pengamanan yang dilakukan personel gabungan forkopimda dan perguruan pencak silat. Ia mewanti-wanti kepada warga kota yang berada di perantauan untuk tidak mudik tahun ini. Maidi berharap masyarakat semakin sadar, karena kebijakan larangan mudik diberlakukan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19.

"Pesannya, jangan mudik dulu, nanti kalau pulang malah bahaya. Kita harus hormati apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah," katanya.

Baca juga: Aksi Kriminal Gangster di Madiun; Masyarakat Diimbau Tenang, Polisi Kantongi Nama Pelaku

Sementara, Komandan Korem 081/DSJ Madiun, Kolonel Inf. Waris Ari Nugroho mengaku siap mendukung dan membantu pengamanan kegiatan pengamanan larangan mudik. Ia berharap larangan mudik yang diberlakukan sejak 22 April hingga 24 Mei nanti benar-benar bisa ditaati masyarakat.

"Mudah-mudahan program yang dilaksanakan ini bisa menekan perkembangan covid-19. Pengalaman evaluasi tahun lalu, setiap selesai liburan terjadi lonjakan kasus. Sehingga langkah ini sangat tepat dilakukan oleh pemerintah dan seluruh satuan sampai ke tingkat daerah untuk menindaklanjuti ini," terangnya. paw

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru