Telaga Sarean Ponorogo Diklaim Ilegal dan Berbahaya

realita.co
Sejumlah wisatawan tampak menaiki rakit di Telaga Sarean tanpa pelampung.

 

PONOROGO (Realita)- Boomingnya objek wisata Telaga Sarean di Desa Ngadirojo Kecamatan Sokoo saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, mengundang reaksi keras dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Ponorogo. 

Baca juga: Ketua Forum LKSA Provinsi Jatim: PT. Selecta Layak Ditiru Pelaku Dunia Usaha

Bahkan, objek wisata yang muncul akibat genangan air Waduk Bendo ini diklaim ilegal dan berbahaya bagi wisatawan. 

Hal ini diungkapkan, Kabid Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Disparbudpora Ponorogo Farida Nuraini mengatakan, oprasional Telaga Sarean tanpa rekomendasi dan ijin Disparbudpora. Terlebih keberadaan jasa perahu wisata di areal genangan Waduk Bendo itu berbahaya lantaran tidak dilengkapi pengaman dan pelampung penumpang." Belum ada rekomendasi, belum ada ijin dari Dinas Pariwisata. Apalagi ada penyewaan perahu tanpa pengaman itu sangat merugikan sekali bagi wisatawan, dan berbahaya." ujarnya, Selasa (04/01/2022). 

Farida mengaku, saat libur Nataru hanya objek wisata Bukit Suharto di Kecamatan Badegan yang mengantongi ijin buka oleh Kementrian, sementara destinasi wisata lainnya di Ponorogo tutup. Hal ini mengacu pada Instruksi Mentri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 tahun 2021 serta Surat Edaran (SE) Bupati Ponorogo tentang penerapan PPKM level III di Ponorogo.

" Di Ponorogo yang menjadi percontohan dan boleh buka itu hanya Bukit Suharto," ungkapnya. 

Baca juga: Ribuan Riders KWB Nusantara Seri 6 Super Adventure Jelajahi Wisata Kota Batu

Lebih jauh, pihaknya akan melakukan survie dan kajian terkait oprasional Telaga Sarean. Pun dengan memanggil penanggung jawab objek wisata tersebut. Pasalnya untuk menerbitkan rekomendasi wisata, maka faktor keselamatan wisatawan menjadi nomor satu. Bila unsur keselamatan dan dinilai berbahaya, maka pihaknya bisa mengeluarkan rekomendasi bahaya untuk wisatawan dan dihentikan oprasionalnya.

" Kita akan melakukan survie, objek wisata itu siapa yang mengampu dan bertanggung jawab. Kita akan lakukan kajian soal objek wisata itu," bebernya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Desa Ngadirojo Kecamatan Sokoo Pamuji belum bisa dikonfirmasi. Bahkan pesan singkat yang dikirimkan redaksi ke nomor pribadinya tidak direspon. 

Baca juga: Kunjungan Wisman ke Jatim Naik, tapi RLMT Hotel Bintang Turun

Diketahui sebelumnya, Telaga Sarean mendadak booming. Ini setelah selama libur Nataru objek wisata air di Desa Ngadirojo ini dibanjiri wisatawan lokal maupun luar daerah. Kondisi ini didukung dengan tutupnya sejumlah objek wisata di Bumi Reyog akibat pemberlakuan PPKM Level III.

Tak hanya menyajikan pemandangan indah genangan air dari Waduk Bendo, bahkan sejumlah wisatawan pun dapat menaiki perahu yang disediakan. Ironisnya tak satu pun wisatawan memakai rompi keselamatan saat mengarungi telaga dengan kedalaman lebih dari 50 meter itu. Hal ini pun viral di media sosial. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru