Petasan Rakitan Tewaskan Kakak Beradik di Ponorogo, Ledakan hingga Radius 5 Kilometer

realita.co

PONOROGO (Realita)- Warga Kecamatan Sukorejo geger, ini setelah sebuah dentuman keras terdengar sekitar pukul 21.30, Selasa (28/04) malam. 

Belakangan diketahui dentuman itu berasal dari sebuah petasan rakitan jumbo yang meledak di Dusun Ngasinan Desa/Kecamatan Sukorejo. Dua warga yang tengah merakit petasan untuk hari raya idhul fitri itu pun tewas mengenaskan di lokasi kejadian. Tak hanya itu, ledakan ini juga membuat bangunan dua lantai ini dan sejumlah rumah tetangganya rusak parah.

Baca juga: Rayakan Kemenangan, Penggemar LA Dodgers Kehilangan Tangan Kena Ledakan Petasan

Mereka Sunardi (23) dan sang adik Samuri (21), kedua kakak beradik ini sebelum kejadian diduga tengah merakit petasan dari pipa paralon 4 dim di lantai 2 rumahnya. Entah terpicu oleh apa tiba-tiba petasan jumbo itu meledak dan membuat tubuh keduanya terpental keluar rumah hingga 10 meter dan jatuh dipekarangan rumah, bahkan bagian tubuh Sunardi seperti kaki dan tangan hingga kini belum ditemukan.  Tak hanya itu kerasnya ledakan dan getaran yang diakibatkan terdengar hingga radius 5 kilometer.

" Info sementara petasan meledak, dua orang meninggal kakak beradik. Bagian tubuh Sunardi seperti kaki dan tangan belum ditemukan. Adiknya yang dibawa ke rumah sakit juga tewas," ujar Kepala Desa Sukorejo Supriyanto.

Supriyanto menambahkan, kedua orang tua korban Soimin dan Misnatun saat kejadian tengah berada di masjid, sehingga selamat saat petasan meledakkan rumah dan juga bangunan bengkel las tersebut.

Baca juga: Aki Motor Listrik Meledak saat Dibawa Dalam Lift, 1 Orang Terbakar

" Ibu dan bapaknya saat kejadian tengah berada di masjid," jelasnya.

Kapolsek Sukorejo AKP Beny Hartono mengatakan, usai mendapat laporan pihaknya langsung meluncu ke lokasi bersama tim Inafis Polres Ponorogo. Petugas pun langsung mengevakusi jasad Sunardi yang hanya menyisakan tubuh dan kepala dari lokasi kejadian. Untuk Sementara pihaknya menghentikan proses penyisiran bagian tubuh korban lantaran kondisi rumah yang hancur dan minimnya penerangan membahayakan petugas.

" Kita temukan dibawah pohon pisang di pekarangan rumah. Pencarian kita hentikan karena ada ancaman listrik yang masih menyala dan penerangan yang minim, berbahaya bagi petugas. Kita lanjutkan besok," tegasnya.

Baca juga: Karyawan Pabrik Logam Kritis Kena Ledakan Mixer Cat

Beny menambahkan, jasad keduanya kini dibawa ke RSUD dr Harjono untuk di otopsi, sedangkan tempat kejadian perkara dipasangi garis polisi.

" Kita amankan TKP, agar tidak ada warga yang masuk ke areal ini, mengingat masih berbahaya," pungkasnya.lin

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru