Bukan Fogging, Ini yang Dilakukan Warga Ponorogo untuk Tangkal DBD

realita.co
Warga RT 004 Rw 001 Desa Nglurup melakukan kegiatan bersih-bersih menangkal demam berdarah.

PONOROGO (Realita)- Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ponorogo sejak awal tahun 2022, membuat masyarakat was-was. Bahkan permintaan fogging (pengasapan, red) meningkat akhir-akhir ini. 

Berbeda dengan mayoritas masyarakat yang mengutamakan fogging guna menangkal nyamuk Aedes Aigepty, warga di Dukuh Njanti RT 004 RW 001 Desa Nglurup Kecamatan Sampung ini memiliki cara sendiri guna menghalau nyamuk pembawa virus demam berdarah tersebut. 

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Dinkes Kota Madiun Imbau Masyarakat Galakkan PSN 3M Plus

Diantaranya dengan menggalakkan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSM) di lingkungan sekitar. Tak hanya menggalakkan 3 M (Menguras,Menutup, dan Mengubur) tempat yang menjadi sarang nyamuk. Namun juga melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, dengan kegiatan kerja bakti.

Ketua RT setempat, Senen (50) mengatakan, selain guna mencegah penyebaran virus DBD, kegiatan ini juga dalam rangka membersihkan lingkungan guna menciptakan kebersihan dan kerapian lingkungan.

Baca juga: Pemkot Surabaya Tingkatkan Antisipasi Resiko Penularan DBD 

" Saat ini DBD sedang naik, ini harus diwaspadai. Jangan lengah. Untuk itu bersama warga kami menggalakkan lagi PSM, dan bersih-bersih lingkungan. Agar sarang nyamuk hilang dan penyebaranya bisa diantisipasi,"ujarnya, Senin (10/01/2022). 

Senen mengaku, fogging bukan satu-satunya cara mecegah DBD. PSM juga menjadi solusi untuk melawan demam berdarah. " Dengan PSM, masyarakat lebih sadar akan kebersihan lingkunganya, dan ikut mencegah penyebaran nyamuk ini. Pasalnya asap dari Fogging bisa menumbulkan gangguan pernafasan," ungkapnya. 

Baca juga: Lonjakan Kasus DBD Bikin Kota Cilegon Waspada

Sekedar informasi, sejak 1 Januari 2022, sebaran kasus DBD di Ponorogo terus merangkak naik. Dimana Dinas Kesehatan mencatat, pada minggu pertama bulan ini sedikitnya 21 orang terdiagnosis DBD, sementara sesuai data RSUD dr Harjono Ponorogo mencatat 130 pasien terinveksi virus demam berdarah sejak Desember lalu. Bahkan salah pasien anak di RS Darmayu dikabarkan meninggal akibat virus ini. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru