MADIUN (Realita) - Operasi Pasar (OP) minyak goreng murah yang dilakukan Dinas Perdagangan Kota Madiun bersama Bulog, membuat warga kecewa, Senin (10/1/2022).
Pasalnya, OP yang dilakukan di Pasar Sleko Kota Madiun hanya dibatasi satu liter minyak goreng setiap orang. Padahal, ratusan warga sudah menunggu sejak pagi hari. Bahkan, antrean sempat mengular, hingga petugas kuwalahan.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
Seperti diungkapkan Sri Wahyuni warga Kecamatan Taman. Dirinya menunggu sejak pukul 06.00 Wib hingga dibuka pukul 08.00 WIB. Tetapi, pembelian dibatasi. Yakni satu orang, hanya dapat membeli satu liter minyak goreng seharga Rp 14.000.
“Saya kesini dari jam 06.00 WIB tadi. Ya agak kecewa juga, kan beli minyaknya dibatasi satu liter per orang,” katanya.
Senada juga dikatakan Tri Ekowati warga Kelurahan Pandean. Ia mengaku setelah sekian lama menunggu, hanya mendapat satu liter minyak goreng kemasan. “Yang jelas ya terbantu. Tapi minyaknya ini lo kita hanya dapat satu liter. Kecewanya disitu,” keluhnya.
Baca juga: Pemkot Madiun Bakal Terapkan WFA, Boleh Kerja dari Mana Saja
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi berdalih akan berkoordinasi ulang dengan suplier dan Bulog terkait harga komoditas yang dijual. Jangan sampai, perbedaan harga pada OP berbeda tipis dengan yang dijual di pasaran. Dia mencontohkan pada OP, untuk harga minyak goreng kemasan dua liter yang disiapkan suplier, memiliki selisih harga Rp 1.500 dibanding harga di pasaran, plus ditambah pasta gigi gratis. Sedangkan gula yang disediakan Bulog, hanya terpaut Rp 200. Yakni Rp12.300 per kg, dari harga di pasaran Rp12.500 per kg.
“Kalau gula selisihnya sedikit sekali. Apalagi mereka kesini kan butuh transport dan biaya parkir. Berarti kan hampir sama dengan harga di pasar saat ini. Ini kami komunikasikan dengan Bulog, untuk mengkaji ulang, makna dari OP itu sendiri. Jangan sampai harganya hampir sama,” katanya.
Baca juga: Lagi, Pemkot Madiun Raih Penghargaan dari Menpan-RB
Adapun selain minyak goreng dan gula gula, sejumlah komoditas lain yang turut dijual dalam OP diantaranya beras. Untuk medium seharga Rp 8.500 per kg, jenis premium Rp 10.500 per kg. Tepung Rp 7.500 per kg dan telur ayam ras Rp 22.000 per kg. Ansar menjelaskan, OP akan terus berlangsung hingga 21 Januari mendatang. Lokasinya berada di enam titik. Yaitu di Pasar Sleko, Pasar Kojo, Pasar Sri Jaya (Njoyo), Bundaran Taman, Pasar Jalan Merpati dan halaman kantor Kecamatan Manguharjo.
“OP ini bertujuan untuk menekan harga beberapa komoditas yang saat ini cukup melambung harganya. Jangan sampai satu orang bisa memborong sebanyak-banyaknya, sehingga warga lainnya tidak kebagian. Harapan kami OP ini bisa merata lah,” tandasnya.paw
Editor : Redaksi