Praperadilan JE Menentukan Nasib Anak Yatim yang Menempuh Pendidikan Gratis di SPI

realita.co
kepala sekolah SMA SPI Risna Amalia

SURABAYA (Realita)- Sidang praperadilan JE lawan Polda Jatim hari ini Senin, (24/1/2022) beragendakan putusan di Pengadilan Negeri Surabaya. Keputusan sidang hari ini bakal menentukan nasib 250 anak yatim yang menempuh pendidikan gratis di sekolah SPI.

JE yang merupakan pendiri SMA SPI, mengeluarkan biaya mencapai ratusan juta perbulannya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan juga biaya operasional sekolah.

Baca juga: Ngaku Khilaf, Oknum PNS Cabuli Bocah 4 Tahun

Pernyataan itu diungkap kepala sekolah SMA SPI Risna Amalia. Masifnya pemberitaan isu pelecehan seksual yang dituduhkan pada JE menurut Risna, sempat berdampak serius pada keberlangsungan proses belajar mengajar di SMA SPI.

Bahkan hal itu dikatakan Risna membuat tekanan psikis tersendiri buat anak-anak yang menempuh pendidikan.

"Kami berpikir, hal yang paling utama ketika masifnya pemberitaan itu adalah menyelamatkan psikis anak-anak,"kata Risna.

Hampir seluruh siswa kata Risna, takut sekolah mereka ditutup paksa dan juga dijemput paksa oleh orang tua masing-masing.

Baca juga: Belum Menikah, Pria 55 Tahun Cabuli 4 Siswi SD

"Ada diantara anak-anak ini yang takut orang tuanya memaksa untuk pulang dan ada yang takut sekolah nya ditutup,"kata Risna.

Pasca viralnya pemberitaan JE, Risna mengaku lebih banyak melakukan kegiatan dan juga pendampingan kepada anak-anak untuk menguatkan mental dan juga semangat mereka.

"Kita dalam Melakukan kegiatan, pendampingan, itu kita melakukan-nya lebih dari hari-hari sebelumnya,"kata Risna Amalia.

Baca juga: Terapkan Experiental Learning, Anak Garuda SMA SPI Kota Batu Bangkit

"Dua ratus empat belas anak ini merindukan untuk lulus dari sekolah ini. Maka kami tetap konsentrasi bagaimana anak anak ini bisa terus tetap belajar,"imbuhnya.

Disinggung akan isu pelecehan seksual yang dituduhkan pada JE, Risna memastikan berita-berita itu tidak menggambarkan keadaan SPI dengan fakta yang ada.

"Apa yang saya rasakan selama saya berada di sini tahun 2007. Sama sekali tidak seperti yang ada pada pemberitaan yang sifatnya negatif itu,"pungkasnya.ys

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru