MADIUN (Realita) - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 Kota Madiun terpaksa dihentikan dan sementara dialihkan secara daring setelah enam siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala SMAN 1, Mahmudi mengatakan, awal mula kasus ini diketahui saat satu siswa kelas XII terkonfirmasi positif Korona pada akhir Januari lalu. Upaya tracing langsung dilakukan terhadap siswa dan guru yang melakukan kontak erat. Selanjutnya dilakukan testing dengan swab tes PCR. Hasilnya ditemukan ada penambahan lima siswa positif.
Baca juga: Cegah Kenaikan COVID-19 di Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Beri Layanan Vaksinasi
"Sesuai prosedur kita lakukan daring. Awalnya memang satu kelas, tapi karena ada tambahan kasus positif, kita daringkan semua," katanya, Jumat (4/2/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani mengatakan, enam siswa terpapar Covid-19 bukan hanya warga dalam kota, tetapi sebagian juga dari luar kota. Atas kasus ini, petugas tidak hanya melakukan tracing dan testing, tetapi juga telah melaksanakan sterilisasi ruang kelas dengan penyemprotan cairan disinfektan.
"Kita sudah lakukan tracing dan testing untuk kasus SMAN 1. Tracing akan kita perluas lagi nanti. Nggak tahu itu varian apa. Pokoknya kita tracing, begitu positif langsung kita isolasi," katanya.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Terbitkan SE Kewaspadaan Peningkatan Kasus Covid-19
Terpisah, Walikota Madiun, Maidi telah menginstruksikan satuan pendidikan tersebut untuk sementara waktu tutup. Pun menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. Ini dilakukan guna menekan penyebaran Covid-19.
"Anak-anak itu kan masuknya memang baru 50 persen, kita pantau benar memang. Kemarin prediksi saya setelah Nataru, paling tidak Februari-Maret ini tidak ada gejolak kita lakukan PTM 100 persen. Tapi karena ada gejolak ya sudah 50 persen saja dulu," ujarnya.
Baca juga: Peningkatan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Menjelang Libur Nataru
Maidi mengakui tidak hanya enam siswa di SMAN 1 yang terpapar Covid-19. Berdasarkan laporan yang ia terima, juga ada seorang siswa SMPN 12 yang terkonfirmasi Korona. Karenanya kebijakan yang sama pun diterapkan, yakni untuk sementara waktu pembelajaran dilaksanakan secara daring atau online.
"Begitu ada kasus kita tindaklanjuti. Ada yang positif ya sudah langsung dibawa ke RS. Omicron atau bukan kita nggak tahu, karena yang menentukan Surabaya," tandasnya.paw
Editor : Redaksi