RUTEG MANGGARAI NTT (Realita)- Tongkat kepemimpinan di lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) St. Antonius Ruteng kabupaten Manggarai provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini berganti dari tangan kepala sekolah sebelumnya, Sofia Koni, S.Sos kepada Tarsianus Hasa, S. Pd.
Pergantian tersebut ditandai dengan dilakukannya acara serah terima jabatan (sertijab) kepala sekolah SMPK St. Antonius Ruteng yang digelar pada Senin, (07/02/2022).
Baca juga: Polres Kotabaru Gelar Upacara Sertijab Kasat Polairud dan Polsek Kelumpang Barat
Tarsianus menjabat kepala SMPK St. Antonius menggantikan Sofia Koni yang akan mengabdi di SMPN 2 Langke Rembong setelah lolos tes P3K tahap 2 pada 2021 lalu.
Tarsianus sebelumnya merupakan guru mata pelajaran bahasa inggris di SMPK St. Antonius dan telah mengabdi di sekolah tersebut kurang lebih 5 tahun.
Sekolah swasta yang beralamat di Jalan Tuwa, kelurahan Pitak, kecamatan Langke Rembong tersebut berada di bawah naungan yayasan Indonesia Timur, satu yayasan dengan SMK Indonesia Timur (IT).
Serah terima jabatan tersebut dihadiri ketua Yayasan Indonesia Timur (IT) Drs. Adrianus Padma, M.Si bersama Istri, Ketua Komite, mantan kepala SMPK St. Antonius, Sofia Koni, kepala SMK IT, Agustinus Agen, mantan kepala SMK IT, Beni Lehot, para guru dan para siswa SMPK St. Antonius.
Dalam sertijab tersebut kepsek SMPK St. Antonius yang baru, Tarsianus Saha membacakan dan menandatangani pakta integritas dan dilanjutkan dengan Ibadat pengukuhan oleh Pater Robert.
Ketua Yayasan IT, Adrianus Patma dalam sambutannya mengatakan bahwa sertijab merupakan tradisi wajib pada setiap organisasi termasuk organisasi lembaga pendidikan, seperti halnya di SMPK St. Antonius. Sertijab tersebut menurutnya harus dilihat secara positif, bukan negatif yang berujung pada persepsi suka atau tidak suka.
Mantan Sekretaris dinas kesehatan kabupaten Manggarai ini menilai Sofia Koni berhasil memimpin Sekolah miliknya itu selama kurang lebih dua setengah tahun. Karena itu Dirinya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Sofia Koni yang dinilainya cakap dan matang menahkodai SMPK St. Antonius selama menjabat.
“Untuk itu, kita patut menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi terhadap pimpinan yang lama terutama ibu Sofi yang telah menunjukkan kecakapan dan kematangan menahkodai lembaga SMPK St. Antonius,” ungkap Adi Padma.
Adrianus berharap agar kepala sekolah yang baru harus bekerja keras demi kemajuan SMPK At. Antonius. Bahkan Dirinya menyarankan Tarsianus untuk belajar dari kesuksesan dan pengalaman kepala sekolah sebelumnya serta diharapkan mampu memetakan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam mengemban idealisme pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam visi misi yayasan Indonesia Timur.
Tarsianus dipilih menjadi kepala sekolah disebut Adrianus sebagai sebuah kepercayaan yang lahir dari proses kaderisasi yang dipandang mampu dan cakap menjalankan tugas sebagai pemimpin. Karena itu Ia harapkan agar kepala sekolah yang baru itu menjadi teladan bagi para guru.
Pengabdian yang tulus, jujur, loyal dan rendah hati disebut Adi Patma sebagai bentuk kecintaan Tarsianus yang membuahkan hasil sehingga dipercayakan untuk menjadi kepala sekolah.
Dalam kesempatan itu, Adrianus menyinggung soal beratnya tantangan yang dihadapi. Tantangan tersebut menurutnya adalah tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal menurutnya adalah tidak adanya komitmen dan semangat pengabdian yang seharusnya setia dan berkiblat pada visi dan misi serta aturan yang ada. Sedangkan tantangan eksternal adalah lebih kepada kemajuan dan perubahan zaman yang menawarkan kemudahan dan kenikmatan semu sehingga anak didik tidak lagi tertarik pada pola pendidikan tekstual dan justru lebih tertarik pada hal hal yang bersifat hiburan.
Baca juga: Kapolres Nganjuk Pimpin Serah Terima Jabatan Kasat Intelkam
Di hadapan para guru, Adi mengingatkan agar tetap konsisten dalam memperjuangkan idealisme dan profesionalisme meskipun dihadapkan pada dinamika, tantangan dan sorotan serta penilaian masyarakat baik yang bernada miring maupun yang bersifat mendukungm
Dalam kesempatan yang sama ketua komite SMPK St. Antonius, Nikolaus Sumardi mengucapkan profisiat atas terpilihnya Tarsianus sebagai kepala SMPK St. Antonius.
Ia berharap kepala sekolah yang baru itu dapat memperjuangkan kepentingan sekolah terutama pendidikan anak didik dan juga kesejahteraan guru. Karena itu Tarsi dimintanya untuk membangun kerja sama baik dengan Yayasan, Dinas pendidikan dan juga masyarakat termasuk dengan orang tua murid.
Sementara itu, mantan kepala SMPK St. Antonius, Sofia Koni, S.Sos dalam sambutannya mengisahkan kilas balik dua tahun setengah Dirinya memimpin SMPK St. Antonius.
Dua setengah tahun itu Sofi telah memperjuangkan banyak hal demi kemajuan SMPK St. Antonius di antaranya, Akreditasi dengan nilai B, Tambahan penghasilan (tamsil) guru, Tahun 2020 mendapat dana Bantuan operasional sekolah (BOS), mendapat buku buku dan juga mendapat bantuan rehabilitasi ruangan kelas.
Untuk memperoleh itu kata Sofi sangatlah tidak mudah, meski demikian karena kecintaannya kepada SMPK St. Antonius Ia lakukan bahkan demi tamsil guru Ia harus mendatangi Bupati Manggarai saat itu Deno Kamelus (alm). Permintaan itu dipenuhi.
Atas pengalamannya itu, Sofi mengingatkan agar Tarsi harus membuka jaringan serta bangun komunikasi yang baik dengan Dinas pendidikan kabupaten Manggarai.
Baca juga: Wali Kota Madiun Lantik 75 Pejabat Eselon IIb hingga Kepala Sekolah
Selain itu Ia katakan, perjuangkan SMPK St. Antonius agar semakin maju. Bangun kerja sama dengan para guru. Sofi bahkan mengingatkan kepala sekolah yang baru itu untuk menjadikan guru sebagai mitra kerja dan tidak memperlakukan guru sebagai atasan bawahan, jadikan peserta didik sebagai anak sendiri.
Sofi mengatakan meskipun mengabdi di tempat lain Ia tetap peduli dengan SMPK St. Antonius, karena itu Ia katakan bahwa Dirinya siap membantu jika diperlukan.
Kepala SMPK St. Antonius yang baru, Tarsianus Hasa, S.Pd dalam sambutannya mengungkapkan komitmennya untuk menjalankan tugas yang dipercayakan itu dengan penuh tanggung jawab dengan menerapkan tiga hal utama yang menurutnya harus dimiliki seorang pemimpin, di antaranya ketegasan, kecepatan dan kepekaan.
Tarsi dalam kesempatan itu mengakui bahwa tugas barunya itu bukanlah mudah sebab harus bertanggungjawab terhadap kemajuan SMPK St. Antonius. Meski demikian Dirinya tetap optimis sebab seniornya, Sofia Koni telah membimbingnya tentang bagaimana menjadi pemimpin.
Menjadi pemimpin kata Tarsi adalah bukan soal jabatannya tetapi bagaimana mengaktualisasikan diri sebagai pemimpin baik terhadap lembaga atau sekolah yang dipimpin maupun peserta didik dan masyarakat.
“Bagi saya, pemimpin bukan soal jabatannya tetapi bagaimana mengaktualisasikan diri sebagai pemimpin baik terhadap lembaga yang dipimpin maupun peserta didik dan masyarakat” ungkap Tarsi.
Acara sertijab kepsek SMPK St. Antonius Ruteng tersebut berjalan lancar dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.PaulNabang
Editor : Redaksi