SURABAYA (Realita)- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin tingkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas. Agar lebih baik lagi, ia mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk berinovasi membuat gebrakan baru, supaya warga yang berobat dapat terlayani dengan baik.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan hal tersebut saat virtual bersama pegawai ASN dan tenaga kontrak di ruang kerjanya, Senin (21/2/2022). Pada kesempatan itu, ia mengingatkan jajaran Dinkes Surabaya untuk meningkatkan fasilitas informasi sebagai pendukung pelayanan di puskesmas.
Baca juga: Satpol PP Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Pertolongan Pertama Henti Jantung
"Mulai minggu ini, saya konsentrasi ke pelayanan puskesmas. Iki akeh laporan pelayanan nang puskesmas elek kabeh (banyak laporan pelayanan di puskesmas jelek semua). Bu Kadinkes saya nyuwun tolong itu (minta tolong Bu Kadinkes) semua TV dipasang, biar masyarakat tahu informasi pelayanan di puskesmas," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (22/2/2022).
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan soal laporan warga terhadap kurang memuaskannya pelayanan di puskesmas. Ternyata, hal itu disebabkan oleh minimnya informasi. Pasien tidak tahu ketika poli sedang kosong, sehingga penanganan kesehatan jadi terhambat.
Baca juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial
Penyebab kosongnya pelayanan poli itu dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas. Kekurangan nakes ini karena sebagian bertugas di lapangan. Ia menegaskan, tak segan mencopot camat dan lurah jika tidak ada perubahan dan menyulitkan pelayanan warga Surabaya.
"Kalau sampai pelayanannya jelek dan tidak cepat, tidak ada sarana informasi dan membuat pasien tidak mengetahui mana saja poli yang kosong. Maka akan saya copot. Kalau sampai terjadi lagi, Pak Sekda itu (Kapus) dicopot saja," ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Baca juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Upaya Jemput Bola Perekaman KTP-el Ke Sekolah-Sekolah
Tak lupa ia menyampaikan kepada jajarannya di puskesmas agar memperbaiki pelayanan publik menjadi lebih baik lagi. Orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu juga berpesan, jangan pernah takut untuk bersuara ketika ada kekurangan di puskesmas.
"Tugas kita sebagai pejabat, dicaci dan dimaki itu biasa. Jangan sampai memberikan data yang baik-baik saja kepada saya, sedangkan data yang jelek tidak disampaikan. Malah tak sikat sampean (saya tindak tegas), jadi semua masalah dan kekurangan apapun sampaikan, karena itu tugas kita bersama, Pak Sekda maupun asisten untuk diselesaikan," pungkasnya.sd
Editor : Redaksi