PONOROGO (Realita)- Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di seputaran Telaga Ngebel, bakal direlokasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Hal ini menyusul adanya penataan kawasan pada lokasi wisata unggulan Bumi Reyog tersebut.
Sesuai data di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Ponorogo, total PKL yang berjualan di kawasan wisata Telaga Ngebel sekitar 300 orang, dimana 60 PKL berada di areal depan demaga kapal, sedangkan sekitar 240 PKL lainnya tersebar di pinggir-pinggir telaga.
Baca juga: Libur Nataru, 30.785 Wisatawan Kunjungi Telaga Ngebel Ponogo, PAD Surplus Rp 1 M
Rencananya, tahap awal relokasi PKL Ngebel ini akan dilakukan kepada 60 pedagang yang mendiami lapak PKL di depan dermaga telaga. Mereka akan dipindah di seputaran panggung hiburan, yeng memiliki luas sekitar 4 hektar.
Sayangnya, hingga kini belum ada sosialisasi kepada PKL yang terdampak rencana relokasi ini. Pemerintah Desa (Pemdes) setempat pun meminta Pemkab untuk mensosialisasikan terlebih dahulu rencana itu.
" Belum ada sosialisasi sampai sekarang, kalau memang itu program daerah kita sebagai pemerintah desa mendukung karena program itu untuk kebaikan kan, " ujar Kades Gondowido Kecamatan Ngebel Baskoro Widya Mandala, Rabu (23/02/2022).
Baskoro mengaku, untuk wilayah Gondowido ada 30 pedagang yang berjualan di seputaran Telaga Ngebel, baik warung kecil dan besar. Ia meminta Pemkab untuk menjamin omzet para pedagang tidak berkurang pasca relokasi, pun dengan lokasi yang dipilih hendaknya harus strategis dan ramai.
" Kalau di wilayah kita ada 30 pedagang, baik besar maupun kecil di Telaga Ngebel itu. Dan itu milik pribadi ada sejarahnya, di leter C Desa dan di buku kas tanah. Jadi bukan ngawur dia mendirikan warung itu. Harapanya lokasinya ramai dan tempatnya strategis," harapnya.
Baca juga: The Djampie Kafe Pusat Minuman Herbal di Telaga Ngebel Ponorogo
Sementara itu, Kabid Destinasi dan Industri Wisata Disbudparpora Ponorogo Bambang Hermawan mengaku, langkah sosialisasi akan dilakukan bila sejumlah dokumen kajian terkait rencana relokasi telah selesai. Diantaranya, kajian feasibility statics yang kini tengah dilakukan akademisi Universitas Brawijaya Malang, serta dokumen perencanaan dan Dokumen Amdal yang kini masih disusun.
" Pasti kami lakukan itu, makanya kita tunggu saja dulu, ini masih nyusun feasibility statics sama AMDAL nya sekalian, dari situ nantikan ketemu analisanya disini-disini dan sebagainya, setelah itu kita akan berdialog dengan temen temen pedagang," akunya.
Bambang menambahkan, rencana relokasi ini sesuai dengan keinginan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, yang mengingikan penataan kawasan dan lapak pedagang dengan memunculkan nuansa tematik di kawasan ini. Diantaranya, tema Korea, Cow Boy, dan Reyog Ponorogo.
Baca juga: Tersangka Pembunuh Pemilik Hotel di Ngebel, Marah karena Payudaranya Dipukul Korban
" Kebetulan nyambung dengan pak Bupati (Sugiri Sancoko.red) yang menghendaki ada tema-tematik dingebel untuk lapaknya," tambahnya.
Dalam tahap relokasi pedagang Ngebel ini, pihaknya menyasar PKL di depan dermaga, sedangkan pedagang di pinggiran telaga akan dilakukan kemudian usai berkordinasi dengan pihak Perhutani.
" Ploting awal kami di daerah dermaga itu. karena aset pemkab di situ, itu kemungkinan pertama. Yang dipinggir telaga itu bertahap, tentu saja kita harus nembusi temen-temen perhutani, karena nanti akan memakai tanahnya perhutani juga otomatis," tutupnya. znl
Editor : Redaksi