SIDOARJO (Realita) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Sidoarjo Krian kembali menggelar sosialisasi program ke pekerja sektor Bukan Penerima Upah (BPU). Kali ini, Rabu (30/3/2022), pada Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Krian.
Baca juga: Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, BPJS-TK Santuni Siswa PSHT Ponorogo Ini
Sosialisasi yang dilakukan di Kantor Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, ini bekerjasama dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sidoarjo, diikuti sekitar 60 PKL dan pelaku UMKM. Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Kecamatan Krian, Anwah Musyarifah, Ketua APKLI Sidoarjo, Munif, dan Ketua DPC AKPLI Krian, Fahrizal Putra.
Kepala BPJAMSOSTEK Sidoarjo, Novias Dewo Santoso, mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberi perlindungan pada pekerja Penerima Upah (PU) atau pekerja perusahaan, tapi juga pekerja BPU atau yang lebih dikenal dengan pekerja mandiri.
BPJAMSOSTEK mendapat amanah undang-undang menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Namun untuk pekerja BPU minimal wajib mengikuti 2 program, JKK dan JKM, atau bisa 3 program, yakni JKK, JKM dan JHT.
Dua atau 3 program tersebut, lanjut Dewo, iurannya ringan tapi manfaatnya cukup besar. Karena itu, Dewo berharap semua pekerja sektor BPU utamanya PKL dan UMKM segera daftar guna mendapat jaminan sosial jika mengalami resiko kerja.
Kepala BPJAMSOSTEK Sidoarjo Krian, Nurhadi Wijayanto, menambahkan, program BPJAMSOSTEK adalah program pemerintah yang bertujuan memberi perlindungan masyarakat pekerja, supaya bila pekerja mengalami resiko kerja tidak kebingungan atau tambah sengsara.
"Memang semua orang tidak ada yang menginginkan terjadi resiko sosial. Akan tetapi, tak seorang pun bisa menolak ketika terjadi musibah. Mengalami musibah memang tidak enak, tetapi kalau resiko itu terjadi tidak ada yang bisa menolak," tandas Nurhadi.
Nurhadi lalu menjelaskan manfaat program JKK dan JKM, yang iurannya hanya Rp16.800,- setiap bulan. Jika pekerja mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya pengobatan ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan, dan jika kecelakaan kerja sampai mengakibatkan pekerja meninggal dunia, santunan untuk ahli warisnya sebesar 48 x upah atau kisaran Rp48 juta.
Baca juga: Beli Rumah Pakai BPJS Ketenagakerjaan, Begini Caranya!
Selain itu, ada beasiswa untuk 2 anak peserta yang meninggal dunia, mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi, yang total maksimalnya bisa mencapai Rp174 juta. Sedangkan jika pekerja meninggal dunia tanpa ada hubungannya dengan pekerjaan, santunan untuk ahli warisnya sebesar Rp42 juta.
"Anak peserta yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja juga bisa mendapatkan beasiswa bila masa kepesertaannya minimal sudah tiga tahun," tambahnya.
Nurhadi juga menjelaskan manfaat program JHT. Dikatakan, program JHT ini sifatnya tabungan atau akan dikembalikan kepada peserta atau keluarganya bila peserta sudah tidak bekerja, sudah tua, atau meninggal dunia. Dikembalikan tanpa potongan, bahkan bunganya lebih besar dari bunga bank, ditambah hasil pengembangan usaha.
"Jika pekerja BPU ikut 3 program, yakni JKK, JKM dan JHT, iurannya tambah Rp20.000,- per bulan, sehingga total Rp36.800,- setiap bulan," tambah Nurhadi.
Baca juga: BPJS Kesehatan Serahkan Penanganan Perusahaan Penunggak Iuran ke Kejaksaan
Dikatakan, sudah banyak pekerja dan ahli waris pekerja yang merasakan manfaat program BPJAMSOSTEK. Dan meski dalam satu keluarga yang jadi peserta BPJAMSOSTEK hanya yang bekerja, namun manfaatnya untuk sekeluarga.
Dijelaskan pula tentang cara pendaftaran untuk menjadi peserta BPJAMSOSTEK bagi pekerja sektor BPU, yakni cukup menyerahkan fotocopy KTP, nomor handphone, dan bayar iuran. Syarat lainnya, lanjut dia, maksimal berusia 65 tahun.
"Dengan kemudahan pendaftaran ini kami berharap seluruh PKL dan pelaku UMKM di Krian ini segera mendaftarkan diri agar mendapat jaminan sosial jika mengalami musibah kecelakaan kerja, kematian, dan di masa tuanya," kata Nurhadi.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan simbolis kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK pada PKL dan pelaku UMKM. Nurhadi mengatakan, sosialisasi program pada PKL dan pelaku UMKM sudah kerap dilakukan, sehingga angka kepesertaan BPJAMSOSTEK Sidoarjo Krian dari sektor BPU ini terus bertambah.gan
Editor : Redaksi