PONOROGO (Realita)- Pasca viral akibat sejumlah cor balok alas proyek pelebaran jembatan Kancil di Desa Bedoho Kecamatan Sokoo tidak sempurna alias krowak. Kini rekanan proyek senilai Rp 499 juta mulai memperbaiki beberapa bagian cor yang tak tertutup sempurna.
Dari foto yang dirilis Pemkab Ponorogo melalui laman resminya, tampak sejumlah pekerja CV Cakra Tiga Permata Ponorogo mulai melakukan penambalan pada isian cor balok alas proyek pelebaran jembatan yang di danai APBD 2021 tersebut. Pun dengan balok diafragma jembatan yang cor nya tidak tertutup 100%.
Baca Juga: Proyek Strategis RSUD Ploso Rp4,9 Miliar Terancam Molor, Pengerjaan Telat 1 Bulan
Kondisi ini pun mengundang reaksi dari Akademisi Teknis Sipil Universitas Merdeka Madiun, Seno Aji, S.Si., M.T. Ia mengatakan kendati bukan merupakan bagian penting dari struktur jembatan. Namun ia mendesak adanya uji laboratorium guna mengetes kekuatan jembatan, pun dengan melihat perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan. Mengingat jembatan ini merupakan penghubung alternatif Ponorogo-Tulungagung, yang kerap dilalui kendaraan berat seperti truk.
" Kalau untuk kuat tidak nya, ya harus dilihat perencanaan dan pelaksanaan, dan harus di uji dilaboratorium," ujar salah satu Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Unmer Madiun ini, Sabtu (04/06/2022).
Baca Juga: Pengerjaan Drainase di Dapurkejambon Jombang Dikerjakan Asal-asalan, dan Diduga Serobot Lahan
Lebih jauh, Seno mengungkapkan, berdasar dari pengamatannya balok diagfragma yang krowak pada cornya itu, memiliki fungsi sebagai pengikat girder, dimana struktur ini membantu menahan ledutan ( besar perpindahan antara struktur awal dan yang telah dibebani) kurang lebih 2,7%, serta membantu menahan guling pada balok prategang jembatan.
" Tapi yang lebih utama balok diagfragma hanya sebagai pengunci girder, dan beban yang dipikul adalah bebanya sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Kajari Jombang: DPO Kasus Korupsi Hibah Rabat Beton Minta Fee Proyek 60 Persen
Diketahui sebelumnya, proyek pelebaran jembatan Kancil viral di media sosial. Ini lantaran pasca P1 Desember 2021 lalu, sejumlah cor semen di bagian alas jembatan tampak tidak sempurna. Tak hanya itu besi-besi kerangka balok di bagian alas jembatan itu tampak terlihat dan tidak tertutup cor semen. Diduga proyek senilai Rp 499 juta ini dikerjakan asal-asalan oleh rekanan proyek. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan ( DPU-PKP) Ponorogo pun telah memanggil CV Cakra Tiga Permata Ponorogo selaku rekanan proyek tahun 2021 itu. znl
Editor : Redaksi