Putri Diduga Terlibat Dalam Penyusunan Sekenario Pembunuhan Brigadir J

JAKARTA -- Dicecar  Komnas HAM, akhirnya Irjen  Ferdy Sambo mengaku kalau dirinya ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP)  pembunuhan  Brigadir J.

Bahkan  Ferdy Sambo mengaku ia berada di TKP saat  Brigadir J masih hidup.

Baca Juga: Dua Kelompok Massa Baku Tembak di Seberang Gedung Pengadilan, 1 Tewas

Hal itu diungkapkan  Ferdy Sambo ketika diperiksa oleh  Komnas HAM di  Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

Saat memeriksa  Ferdy Sambo,  Komnas HAM bertanya perihal detail waktu  pembunuhan  Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 silam.

Tak mampu berkutik lagi,  Ferdy Sambo akhirnya mengaku kalau dirinya ada di TKP saat  Brigadir J masih hidup.

"Yang pertama adalah soal bounce range waktu. Yang pertama adalahapakah ketika dia sampai TKP, di Duren Tiga rumah dinas nomor 46, itu Yoshu dalam kondisi hidup apa sudah meninggal.

Baca Juga: Diduga Salah Sasaran, Kakek 66 Tahun Ditembak hingga Tewas Seketika

Dia bilang masih hidup," ungkap Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, Jumat (12/8/2022).

Selain itu,  Ferdy Sambo mengaku adanya skenario soal  pembunuhan  Brigadir J agar terlihat seperti tembak menembak.

Bahkan disebutkan  Komnas HAM,  Ferdy Sambo pun menyusun skenario itu bersama istrinya,  Putri Candrawathi setelah keduanya tiba di rumah pribadi, di Saguling.

Baca Juga: Tak Sengaja Tembak Sepupu Sendiri, Pria Ini Malah Bikin Laporan Palsu pada Polisi

"Ternyata memang ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang mempengaruhi cerita yang ada di TKP," ujar Choirul Anam.

Tak hanya soal skenario kronologi tembak-menembak,  Ferdy Sambo pun sengaja memerintahkan pada anak buahnya untuk merusak TKP.

"Dia mengaku kalau dialah yang menyusun cerita, dialah yang encoba membuat TKP sedemikian rupa, sehingga sehingga semua orang susah membuat terang peristiwanya. Karena memag ada perusakan TKP," tambah Choirul Anam.tri

Editor : Redaksi

Berita Terbaru